Band asal Jakarta Polka Wars mengeluarkan singel “Suar” yang dicuplik dari album penuh kedua yang segera rilis. Tanpa maksud menjadikannya lagu reliji, lagu itu dilepas sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Walau demikian, nuansa spiritual lagu “Suar” itu pekat terasa dengan sokongan suara Sandrayati Fay.
“Tubuh saya seperti mendapat titah entah dari mana menyebut nama Sandrayati. Dan rupanya, Sandra adalah jawaban dari nuansa magis di lagu ini yang sejak awal saya yakini,” kata produser album, Lafa Pratomo, Minggu (2/6/2019) di Jakarta. Sandrayati adalah penyanyi folk yang bermukim di Bali.
Di tangan Lafa, lagu yang semula hanya sebagai pelengkap repertoar itu justru berbalik menjadi unggulan di album Bani Bumi. Berbarengan dengan rilisnya lagu itu, Polka Wars juga menyertakan dua lagu lain, yaitu “Terai” dan “Fatamorgana”. Album yang bakal segera beredar itu dijanjikan berisi 13 trek.
Polka Wars menyatakan album Bani Bumi merupakan kerja kolektif yang menjadi muara kemampuan menulis lirik bagi masing-masing personilnya. Lagu “Suar” diciptakan oleh peman drum mereka, Giovanni “Deva” Rahmadeva.
Menurut Deva, lagu itu menceritakan hubungan manusia dengan Tuhan. “Ini merupakan pengingat bahwa manusia memerlukan momen untuk berhenti sejenak dan membiarkan angin membawa kita ke mana pun. Ia adalah titik netral dari perjalanan manusia,” kata Deva.
Polka Wars didirikan empat teman sekolah Billy Saleh (gitar), Deva, Karaeng Adjie (gitar), dan Xandega Tahajuansya (bas) pada 2011. Album perdana mereka Axis Mundi beredar pada 2015. Mereka juga sempat menghasilkan album mini EPNY (2017) yang direkam di New York, AS.