Belanda belum berhasil meraih trofi lagi setelah Piala Eropa 1988. Peluang terbaik untuk menjuarai Liga Nasional Eropa kandas di tangan Portugal. Namun, para pemain muda Belanda sukses merebut hati klub besar Eropa. Dalam hal ”berdagang” pemain, Belanda menang.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
Belanda belum berhasil meraih trofi lagi setelah Piala Eropa 1988. Peluang terbaik untuk menjuarai Liga Nasional Eropa kandas di tangan Portugal. Namun, para pemain muda Belanda sukses merebut hati klub besar Eropa. Dalam hal ”berdagang” pemain, Belanda menang.
Setelah gelandang Belanda, Frenkie de Jong, resmi bergabung dengan Barcelona, perburuan klub raksasa Eropa selanjutnya mengarah kepada Matthijs de Ligt. Apalagi, bek berusia 19 tahun ini belum memutuskan masa depannya.
Karena itu, De Ligt tidak punya waktu untuk murung, apalagi menangis, setelah Belanda dikalahkan Portugal, 0-1, dalam laga final di Stadion Dragao, Porto, Senin (10/6/2019) dini hari WIB. Bek Ajax itu langsung dihampiri bintang Portugal dan Juventus, Cristiano Ronaldo, seusai laga. Sambil tersenyum, Ronaldo mengatakan sesuatu kepada De Ligt. Peristiwa itu sangat singkat dan De Ligt tampak tertawa sambil menepuk lengan Ronaldo.
Rupanya Ronaldo mengatakan, Juventus membuka pintu selebarnya bagi De Ligt. Juventus yang kini sedang mencari pelatih baru memang berupaya memperkuat tim agar bisa meraih trofi Liga Champions musim depan. Mereka sudah punya Ronaldo dan delapan musim beruntun menjuarai Liga Italia, tetapi selalu gagal di kompetisi elite Eropa itu.
Lini belakang Juventus butuh peremajaan, mengingat bek mereka mulai menua, seperti Giorgio Chiellini (34) dan Leonardo Bonucci (32). Adapun Andrea Barzagli (38) sudah memutuskan pensiun. Juventus butuh bek muda yang tangguh dan bisa mencetak gol seperti Bonucci. De Ligt adalah kandidat terbaik, apalagi ia pernah mencetak gol yang menyingkirkan Juventus pada perempat final Liga Champions.
De Ligt menghancurkan mimpi Juventus menjuarai Liga Champions sekaligus menjadi pemain yang dihormati karena kemampuannya. Persis seperti Ronaldo saat berseragam Real Madrid dan mencetak gol salto untuk menyingkirkan Juventus pada perempat final Liga Champions 2017-2018. Ronaldo mendapat penghormatan penuh dari fans Juventus dan kini membela klub berjuluk ”Si Nyonya Besar” itu.
Namun, De Ligt hanya menanggapi tawaran Ronaldo dengan ringan. ”Saya awalnya tidak paham maksud Ronaldo, saya terkejut dan hanya bisa tertawa. Saya juga tidak mengatakan apa pun,” ujarnya.
De Ligt mengaku belum bisa menyingkirkan rasa kecewa. Trofi Liga Nasional Eropa merupakan trofi terakhir di kompetisi Eropa yang bisa ia raih pada akhir musim ini. Ia dan Ajax tampil mengesankan di Liga Champions dan gagal melaju ke final. Penampilan garang Belanda juga sia-sia setelah bertemu Portugal di final Liga Nasional.
Bertahan di Ajax dan berharap bisa mengulang penampilan yang sama juga sulit terwujud jika banyak pemain Ajax yang akan pindah ke klub lain pada musim depan. Satu-satunya cara untuk mengembangkan diri adalah ikut pindah ke klub besar Eropa di luar Belanda.
Tawaran Barcelona
Sebelum Ronaldo mendekat, Barcelona sudah lebih dulu memburu De Ligt. Barcelona tambah agresif gara-gara Ronaldo turun tangan. ESPN menulis bahwa sumber mereka melaporkan Barcelona akan kembali membuka negosiasi dengan agen De Ligt, Mino Raiola.
Berdasarkan laporan itu, Barcelona rupanya khawatir karena Paris Saint-Germain juga berencana merebut De Ligt. PSG bisa saja menggelontorkan uang lebih besar sehingga langkah cepat harus segera dilakukan Barcelona. Maret lalu, Barcelona sudah menawarkan harga 80 juta euro atau Rp 1,2 triliun untuk membeli De Ligt.
Meski tengah diburu klub-klub besar, De Ligt merasa tidak perlu buru-buru memutuskan pilihan. ”Bursa transfer belum dibuka. Jadi saya akan berlibur dulu dan beristirahat,” ujarnya. (REUTERS)