Kepercayaan ”The Baby Faced Assassin” kepada Sprinter Wales
Pekan lalu, Manchester United memperoleh kesepakatan dengan Swansea City terkait pembelian pemain sayap Daniel James dengan biaya 18 juta poundsterling atau sekitar Rp 324 miliar. Pemain yang unggul dalam kecepatan dan akselerasi tersebut digadang-gadang dapat menambah kekuatan lini serang si ”Setan Merah”.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Pekan lalu, Manchester United memperoleh kesepakatan dengan Swansea City terkait pembelian pemain sayap Daniel James dengan biaya 18 juta poundsterling atau sekitar Rp 324 miliar. Pemain yang memiliki keunggulan dalam kecepatan dan akselerasi tersebut digadang-gadang dapat menambah kekuatan lini serang si ”Setan Merah”.
Situs resmi Manchester United (MU) menyatakan, pemain tim nasional Wales tersebut telah menyelesaikan tes kesehatan di kompleks pelatihan Aon dan diharapkan proses transfernya dapat selesai pada minggu ini. ”Manchester United dengan senang hati mengumumkan bahwa pada prinsipnya telah menyetujui persyaratan dengan Swansea dan Daniel James untuk transfernya ke klub,” demikian pernyataan di situs resmi MU.
James menjadi rekrutan pertama MU di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Sebelum merekrutnya, ”The Baby Faced Assassin” (julukan Solskjaer) telah menanyakan terlebih dahulu kemampuan James kepada legenda MU dan Manajer Wales, Ryan Giggs.
”Dia seorang yang berbakat dan ketika Anda memiliki kecepatan, Anda menjadi ancaman di level mana pun,” ujar Giggs setelah pertandingan Wales melawan Slowakia dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa, bulan Maret lalu. Sebagai seorang pemain sayap, James dipandang Giggs dapat mengembangkan sebuah permainan.
Giggs telah terpikat dengan kemampuan yang dimiliki James sehingga memberinya debut internasional pada November tahun lalu. Kepercayaan tersebut dibayar tuntas oleh James dengan sebuah gol kemenangan atas Slowakia.
Ia memprediksi, James bakal mendapat banyak pelanggaran dari bek lawan ketika berlaga di Liga Premier Inggris. Kecepatan dan akselerasi yang dimiliki James akan menjadi ancaman bagi lawan-lawannya sehingga James harus mengatasi tantangan tersebut dengan menggunakan kekuatannya.
Pengamat sepak bola EFL Sky Sports, David Prutton, mengatakan, James memiliki keunggulan pada kecepatan. Ia berharap pemain 21 tahun tersebut diberikan kesempatan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. ”James memiliki kecepatan yang mengingatkan pada sayap Manchester United di masa lalu,” ujar Prutton.
Sependapat dengan Prutton, Manajer Hongaria Marco Ross membandingkan James dengan sprinter dunia, Usain Bolt; legenda Argentina, Diego Maradona; dan legenda Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima. Ross menganggap James dapat menjadi ancaman serius bagi timnya saat melawan Wales dalam kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion Groupama Arena, Budapest, Hongaria, Rabu (12/6/2019).
”Kecepatan James mengingatkan pada Usain Bolt yang begitu cepat,” kata Ross seperti dikutip dari laman surat kabar Britania Raya, Metro. Ia mengatakan tidak ingat ada pemain yang memiliki kecepatan dan akselerasi seperti yang dimiliki James.
Ross hanya menemukan pemain seperti James di masa lalu, yakni Maradona dan Ronaldo. James memiliki kemampuan seperti dua legenda sepak bola tersebut, yakni kecepatan dan akselerasi yang tinggi, walaupun James memiliki gaya permainan berbeda.
Mencuri perhatian
Penampilan James banyak mencuri perhatian sejak pergantian tahun ini. Ia mendapat pujian dari Manajer Brighton & Hove Albion Graham Potter yang saat itu masih menukangi Swansea dan Manajer Manchester City Pep Guardiola. Keduanya bertemu saat Swansea menjamu Manchester City pada perempat final Piala FA, bulan Maret lalu.
James dipandang Potter mampu menandingi bek Manchester City, Kyle Walker, yang memiliki kecepatan tinggi. ”Melawan Manchester City, ia mampu menyamai kekuatan fisik Kyle Walker dan bisa berlari menjauhi lawannya pada level tersebut,” kata Potter.
Potter memandang James dapat bersaing dengan pemain Liga Premier Inggris pada level tertinggi. Ia juga menganggap kualitas James tidak kalah dari rekannya di Wales, Gareth Bale. Sependapat dengan Potter, Guardiola menggambarkan James sebagai pemain yang sangat cepat.
Dalam wawancara dengan surat kabar Inggris, Telegraph, James mengatakan bahwa kecepatannya telah diukur, yakni mencapai 36 kilometer (km) per jam. Ia kalah tipis dari gelandang Belanda dan Bayern Muenchen, Arjen Robben, yang mencapai 37 km per jam pada 2014. Pemain sayap Wolverhampton Wanderers, Adama Traore, juga memiliki kecepatan sama dengan Robben.
Adapun Bale memiliki kecepatan 36,9 km per jam; penyerang Paris Saint-Germain; Kylian Mbappe; 36 km per jam; penyerang Everton. Theo Walcott, 35,7 km per jam; dan penyerang Manchester City, Leroy Sane, 35,48 km per jam.
Kemampuan James disandingkan dengan Mbappe oleh saluran televisi olahraga Britania Raya, BT Sport, berkat golnya ke gawang sesama klub Championship, Brentford, pada putaran kelima Piala FA. Ia mengeblok tembakan penyerang Brentford, Neal Maupay, di depan kotak penalti Swansea, lalu berlari menggiring bola dan mencetak gol ke gawang Brentford yang dijaga Luke Daniels.
Terkait gol tersebut, James mengatakan, dirinya yakin dapat berlari melewati lawannya. ”Bola mengenai saya di bagian perut dan saya melihat ada ruang. Ketika mendorong bola ke depan, saya tahu akan memenangi pertandingan,” ujarnya.
Musim ini, James telah bermain dalam 33 pertandingan bersama Swansea di Liga Championship Inggris dengan kontribusi 4 gol dan 9 asis. Berdasarkan data Sky Sports, rata-rata asis yang dibuat James di liga sama dengan penyerang MU, Alexis Sanchez, yakni 0,3 per 90 menit. Jumlah asis James melebihi rata-rata asis yang dimiliki Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Jesse Lingard. (AFP)