Tim SAR menemukan dua jenazah korban perahu motor yang terbalik di Sungai Woronai, Distrik Wapoga, Kabupaten Nabire, Papua, pada Selasa (11/6/2019). Adapun tiga korban lain dalam peristiwa itu hingga kini belum ditemukan.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim SAR menemukan dua jenazah korban perahu motor yang terbalik di Sungai Woronai, Distrik Wapoga, Kabupaten Nabire, Papua, pada Selasa (11/6/2019). Adapun tiga korban lain dalam peristiwa itu hingga kini belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Biak Melkianus Kotta, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa sore, mengatakan, pihaknya menemukan kedua korban di sungai pada pukul 09.30 WIT. Kedua korban ini adalah Damianus Mudi (31) dan Susana Iyapa (2). Tim SAR gabungan telah menyerahkan jenazah keduanya kepada pihak keluarga.
Mereka akan kembali melanjutkan upaya pencarian tiga penumpang lain pada Rabu (12/6/2019) besok.
Perahu motor yang mengangkut 11 orang itu diketahui menabrak sebuah kayu di Sungai Woronai pada Sabtu (8/6/2019). Tim SAR Biak yang bertugas di Pos Nabire menemukan enam orang dalam kondisi selamat. ”Saat ini, tim kami telah kembali ke pos. Mereka akan kembali melanjutkan upaya pencarian tiga penumpang lain pada Rabu (12/6/2019) besok,” kata Melkianus.
Sementara itu, upaya pencarian sembilan penumpang perahu motor yang hilang kontak di perairan Kabupaten Supiori sejak Sabtu membuahkan hasil. Semua penumpang ditemukan dalam kondisi selamat.
Perahu motor tersebut berangkat dari Numfor Timur, Kabupaten Biak Numfor, dengan tujuan Kampung Amyas di Kabupaten Supiori. Perahu itu diduga terhalang cuaca buruk di perairan utara Papua tersebut.
”Tim SAR bersama Satuan Polisi Perairan Polres Supiori dan warga setempat menemukan mereka di Pulau Meosbepondi pada pukul 17.30 WIT. Tim kami dengan menggunakan kapal telah membawa para penumpang ke Kampung Amyas,” kata Melkianus.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, berdasarkan hasil pantauan satelit, diperkirakan tinggi gelombang selama tiga hari ke depan tak lagi berbahaya.
Pada Sabtu lalu, BBMKG V Jayapura mengeluarkan peringatan adanya angin kencang disertai gelombang laut hingga setinggi 2 meter di perairan utara Papua, yang meliputi Biak hingga Supiori.
”Tinggi gelombang selama tiga hari ini berkisar 0,75 meter hingga 1,25 meter. Kami mengimbau nelayan tradisional dan warga yang membuka jasa pelayaran rakyat agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas,” ujar Petrus.