STOCKHOLM, RABU — Indonesia kembali menyerukan komitmen politis bagi pelucutan senjata nuklir dan ingin terus berperan aktif serta berkontribusi bagi perdamaian dunia.
Seruan tersebut disampaikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Isu Pelucutan Senjata Nuklir dan Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir di Stockholm, Swedia, Selasa (11/6/2019). Hadir dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallström dan perwakilan dari 15 negara. Ketua Delegasi RI adalah Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia Bagas Hapsoro.
Pertemuan itu diselenggarakan untuk membahas upaya dan inisiatif yang dapat dilakukan menjelang Komite Persiapan dan Peninjauan Konferensi Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) pada 2020.
Hasil pertemuan tersebut menekankan pentingnya penguatan komitmen politis terhadap agenda pelucutan senjata nuklir dan pendekatan multilateralisme.
Semua negara juga berkomitmen kembali mengacu pada kesepakatan sebelumnya mengenai pelucutan senjata nuklir dengan memfokuskan pada obyektif yang bisa segera tercapai.
Dalam pertemuan, Bagas menyampaikan konsep kebijakan luar negeri Indonesia yang menyadari pentingnya implementasi pendekatan jender dalam pelucutan senjata nuklir. Peran perempuan turut berkontribusi untuk mencapai dunia yang aman, adil, dan makmur.
Indonesia tidak hanya berperan aktif dalam Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Isu Pelucutan Senjata Nuklir dan Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir. Indonesia juga terlibat dalam berbagai pembahasan pelucutan senjata nuklir multilateral lainnya, seperti Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ), Perjanjian Pembatasan Uji Nuklir yang Komprehensif (CTBT), dan Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir (TPNW).