Fasilitas mudik gratis menggunakan kapal laut bagi pesepeda motor dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah, diyakini berhasil mengurangi potensi kecelakaan di jalan raya. Pada 2020, layanan mudik gratis itu akan lebih dioptimalkan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Fasilitas mudik gratis menggunakan kapal laut bagi pesepeda motor dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah, diyakini berhasil mengurangi potensi kecelakaan di jalan raya. Pada 2020, layanan mudik gratis itu akan lebih dioptimalkan.
Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya mengatakan, mudik gratis bagi pesepeda motor sudah memasuki tahun ketiga. Pada 2019, kegiatan itu dilayani KM Dobonsolo dengan kapasitas 2.500 penumpang. Dengan kapal itu, Semarang-Jakarta ditempuh sekitar 12 jam.
”Antusiasme meningkat, tetapi ada juga yang sudah mendaftar lalu tidak datang. Tahun depan, kami atur strategi agar pemudik yang diangkut lebih optimal, termasuk terkait dengan sosialisasi,” kata Insan di sela-sela pemberangkatan sesi terakhir Mudik dan Balik Gratis Sepeda Motor di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (12/6/2019) sore.
Selama masa mudik dan balik Lebaran 2019, KM Dobonsolo berangkat tiga kali pada masa mudik (Tanjung Priok-Tanjung Emas) dan tiga kali pada masa balik (Tanjung Emas-Tanjung Priok). Selain lewat pendaftaran, pemudik go show atau mendadak juga dilayani karena masih tertampungdikapal.
Pada Rabu atau sesi terakhir arus balik, KM Dobonsolo mengangkut 1.775 orang dan 762 sepeda motor ke Tanjung Priok, Jakarta. ”Wawancara kami dengan penumpang, mereka senang dengan kapal besar seperti ini. Tahun depan, kami coba pertimbangkan adanya kapal-kapal tambahan,” kata Insan.
Ia menjelaskan, mudik gratis bagi pesepeda motor hanya pada rute Jakarta-Semarang karena banyaknya pemudik ke wilayah Jateng sehingga angka kecelakaan di jalan raya diharapkan bisa turun. Sementara pada program Mudik Bareng BUMN, kapal Pelni melayani banyak rute di Jawa dan luar Jawa.
Jarak tempuh dengan sepeda motor dari Semarang ke kampung halaman jauh berkurang ketimbang dari Jakarta. Ini dapat mengurangi kemacetan dan tingkat kecelakaan. Tahun depan, insya Allah ada penambahan (kuota).
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen yang turut hadir saat pelepasan KM Dobonsolo menuturkan, pemudik yang naik kapal laut ke Semarang ada sekitar 6.000 orang, sedangkan hingga Rabu baru ada lebih dari 5.000 orang yang kembali ke Jakarta. Sebagian orang yang belum kembali kemungkinan masih bersilaturahmi dengan keluarga.
Ia menambahkan, layanan mudik dan balik gratis dengan kapal efektif. ”Jarak tempuh dengan sepeda motor dari Semarang ke kampung halaman jauh berkurang ketimbang dari Jakarta. Ini dapat mengurangi kemacetan dan tingkat kecelakaan. Tahun depan, insya Allah ada penambahan (kuota),” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, jumlah peserta mudik gratis sepeda motor pada arus balik Lebaran 2019 sebanyak 94 persen (dari jumlah pada arus mudik). Jumlah itu meningkat ketimbang 2018 yang hanya sekitar 50 persen.
Salah satu faktor adalah panjangnya masa untuk mendaftar. Bahkan, beberapa saat sebelum keberangkatan masih diperbolehkan mendaftar. ”Hari ini saja, pukul 14.00, tercatat ada 1.662 pemudik, tetapi saat berangkat 1.775. Banyak pemudik yang mendaftar go show,” ujar Satriyo.
Salah satu peserta mudik gratis sepeda motor, Kris (30), warga Purwodadi, Kabupaten Grobogan, mengatakan, pelayanan tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. ”Saya dapat info di media sosial, lalu daftar mendadak. Ternyata bisa. Mudah-mudahan tahun depan pelayanannya lebih baik lagi,” katanya.