Libur Lebaran 2019 membuat transaksi nontunai khususnya penggunaan uang elektronik naik signifikan dibandingkan kondisi normal. Pemudik memberikan andil terbesar dalam kenaikan frekuensi dan transaksi uang elektronik lewat pembayaran jalan bebas hambatan atau tol.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Libur Lebaran 2019 membuat transaksi nontunai khususnya penggunaan uang elektronik naik signifikan dibandingkan dengan kondisi normal. Pemudik memberikan andil terbesar dalam kenaikan frekuensi dan transaksi uang elektronik lewat pembayaran jalan bebas hambatan atau tol.
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatatkan frekuensi penggunaan uang elektronik Flazz selama libur Lebaran melonjak 53 persen dari bulan sebelumnya.
”Peningkatan itu paling tinggi karena penggunaan Flazz di tol. Dengan peningkatan frekuensi, nilai transaksi naik 25 persen,” kata Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra kepada Kompas, Jumat (14/6/2019).
Kenaikan penggunaan uang elektronik di tol dirangsang oleh mahalnya tiket pesawat. Hal itu menyebabkan pemudik beralih menggunakan angkutan pribadi, yakni mobil.
Selain itu, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah juga turut andil membuat masyarakat melewati tol yang pada akhirnya menggunakan uang elektronik saat membayar.
Hendra menambahkan, peningkatan volume penggunaan Flazz merupakan yang paling signifikan dibandingkan dengan transaksi lain. Frekuensi transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) naik 27 persen, sedangkan di mesin electronic data capture (EDC) hanya naik 25 persen.
PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan kenaikan volume transaksi nontunai melalui uang elektronik eMoney hingga 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu dan 10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Adapun pada periode yang sama tahun lalu, total nilai transaksi e-Money mencapai Rp 760 miliar. Sementara rata-rata transaksi per bulan dari Januari hingga April berkisar Rp 1,2 triliun.
Bank Mandiri telah melampaui target e-Money saat Lebaran. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, target awal kenaikan volume e-Money sebesar 20 persen. Transaksi itu didominasi dari pembayaran jalan tol.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan peningkatan penggunaan uang elektronik Tapcash mencapai 30 persen. Pada periode Lebaran 2019 rata-rata transaksi Tapcash mencapai 132.000 per hari, naik signifikan dibandingkan dengan rata-rata 101.000 per hari pada bulan-bulan sebelumnya.
Selain Tapcash, transaksi nontunai BNI juga mengalami pertumbuhan melalui kartu debit dan kartu kredit. Kartu debit BNI mengalami peningkatan volume transaksi sebesar 18 persen, sedangkan kartu kredit BNI meningkat 16 persen dibandingkan dengan rata-rata transaksi bulanan pada triwulan I-2019.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Tambok Simanjuntak mengatakan, peningkatan transaksi nontunai menunjukkan masyarakat sudah mulai mengurangi penggunaan uang kartal. Hal ini sangat positif karena akan mempercepat budaya penggunaan transaksi nontunai.
Peningkatan transaksi nontunai menunjukkan masyarakat sudah mulai mengurangi penggunaan uang kartal.
”Peningkatan transaksi nontunai yang signifikan didorong oleh akseptasi transaksi nontunai yang semakin luas di berbagai merchant (tempat belanja dan moda transportasi) serta edukasi ke masyarakat yang berkesinambungan mengenai kemudahan, keamanan, dan keuntungan bertransaksi cashless,” ujar Tambok.
Bank Indonesia menyebutkan, penggunaan uang tunai pada Lebaran 2019 menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penarikan uang tunai mencapai Rp 190 triliun, turun dari tahun lalu Rp 191,3 triliun.