Museum Benteng Heritage dan Roemboer Tangga Ronggeng bekerja sama dengan Museum Pertanian, Pemkot Tangerang, dan Persaudaraan Pertiwi menggelar dua festival, yakni Dragon Boat Festival (Festival Perahu Naga) dan Chili Festival (Festival Cabai), Sabtu dan Minggu 15-16 Juni 2019.
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
Museum Benteng Heritage dan Roemboer Tangga Ronggeng bekerja sama dengan Museum Pertanian, Pemkot Tangerang, dan Persaudaraan Pertiwi menggelar dua festival, yakni Dragon Boat Festival (Festival Perahu Naga) dan Chili Festival (Festival Cabai), Sabtu dan Minggu 15-16 Juni 2019.
Pengamat dan pemerhati budaya Tionghoa sekaligus pemilik Museum Benteng Heritage dan Roemboer Tangga Ronggeng, Udaya Halim, mengatakan, acara tersebut merupakan rangkaian Pesta Rakyat Tangerang, Pehcun.
Dalam perayaan Pehcun yang mengusung tema ”Kejujuran dan Kesetiaan tidak Lekang oleh Waktu” ini, pengunjung bisa menyaksikan keseruan lomba balap perahu naga di Sungai Cisadane, Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang.
Sejumlah tim perahu naga unjuk gigi di sungai terbesar membelah Kota Tangerang. Lomba perahu naga merupakan budaya peranakan Tionghoa yang telah berlangsung ratusan tahun. Tujuannya, untuk berterima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai pencipta Alam Semesta serta mengenang kesetiaan dan kejujuran seorang menteri yang juga seorang pujangga bernama Kut Guan (Qu Yuan).
Kut Guan pada tiga abad sebelum Masehi, memilih menceburkan diri ke sungai daripada hidup bergelimang dosa dengan mengkhianati negara dan membohongi rakyat. Pengunjung yang menyaksikan lomba perahu naga ini tidak dipungut biaya.
Di Roemboer Tangga Ronggeng, Sabtu dan Minggu pukul 09.00-21.00, pengunjung bisa mencicipi menu masakan halal peranakan Tionghoa. Acara ini berbayar dan terbatas.
Ada juga Festival Cabai, yang antara lain diisi lomba merangkai dan mendekorasi pohon cabai, selayaknya tanaman hias dalam rumah. Lomba ini gratis dan berhadiah.
Masih terkait dengan cabai, pengunjung bisa menyaksikan berbagai jenis pohon dan buah cabai dalam pameran cabai. Di tempat ini juga, pengunjung bisa membeli pohon serta bibit cabai dari daerah-daerah.
Mau merasakan sensasi pedas dari cabai? Cicipi bazar makanan yang pedas sedikit, sedang, hingga superpedas.
Ikuti lomba membuat puisi bertema Kejujuran dan Kesetiaan. Ada juga lomba membuat gado-gado dan sambal. Lomba-lomba ini gratis dan tentunya berhadiah. Sementara penggemar lukisan dan kaligrafi bisa menyaksikan pameran lukisan dan demo kaligrafi.
Anda yang tertarik mengikuti acara ini bisa menghubungi Museum Benteng Heritage di info@bentengheritage.com dan hrtjie@gmail.com.
Air mancur menari
Keindahan air mancur menari di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, masih bisa kita nikmati setiap hari hingga Minggu, 16 Juni.
Air mancur akan berlenggak-lenggok diiringi lampu berwarna, mengikuti lagu-lagu yang didendangkan selama pertunjukan. Ada lagu-lagu daerah, perjuangan, nasional, hingga lagu dangdut.
Unit Pengelola Kawasan Monas, dalam pengumuman melalui media sosial, menyebutkan, pertunjukan dibagi dalam dua sesi, yakni pukul 19.30 hingga 20.00 dan pukul 20.30 hingga 21.00.
Selama 30 menit pertunjukan, pengunjung akan dihibur dengan air mancur menari yang tersaji gratis di alam terbuka ini.
”Entong Gendut”
Pertunjukan lain di akhir pekan ini dipersembahkan Museum Kebaharian Jakarta dan Bukan Bengkel Teater Kita. Nama aksi teatrikal ini adalah Entong Gendut.
Pertunjukan yang disebut sebagai rekonstruksi sejarah ini berkisah tentang pendekar pejuang dari Betawi bernama Entong Gendut. Pertunjukan ini disutradarai Agus Marmo dan stage manager Anye.
Entong Gendut akan ditampilkan di Museum Rumah Pitung, Jalan Kampung Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu dan Minggu ini. Pada Sabtu, pertunjukan dimulai pukul 13.00 hingga 15.30 dan Minggu pukul 10.00 sampai 15.00.