Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (14/6/2019) akhirnya membuka secara resmi jalur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Keputusan itu direspons positif berbagai pihak dan diharapkan bisa kembali menggairahkan pariwisata di kawasan Rinjani setelah hampir setahun lesu akibat gempa 2018.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
SEMBALUN, KOMPAS - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (14/6/2019) akhirnya membuka secara resmi jalur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Keputusan itu direspons positif berbagai pihak dan diharapkan bisa kembali menggairahkan pariwisata di kawasan Rinjani setelah hampir setahun lesu akibat gempa 2018.
Acara pembukaan pendakian Gunung Rinjani berlangsung di Kantor Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Hadir dalam acara itu, antara lain Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal, dan Camat Sembalun Zaidar Rohman. Selain itu, turut serta melalui video telekonferensi Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno.
Acara pembukaan pendakian Rinjani diawali dengan dialog interaktif melalui video telekonferensi antara Wiratno dengan Sudiyono, Muhammad Faozal, dan Zaidar serta perwakilan kepolisian dan TNI. Setelah itu, melalui video telekonferensi, Wiratno membuka secara resmi pendakian Rinjani.
Faozal mengatakan, sejak Rinjani ditutup pascagempa Agustus 2018, aktivitas pariwisata di kawasan Rinjani lesu. Dia mengibaratkannya seperti "piring pecah". Sebab, selama ini, banyak pihak yang menggantungkan kehidupan dari pendakian Rinjani. Salah satunya porter atau orang yang dibayar untuk membawa barang milik pendaki saat mendaki. "Tidak mungkin kan kita paksakan para porter untuk berkebun," kata Faozal.
Oleh karena itu, Faozal berharap, pembukaan jalur pendakian Rinjani dapat memulihkan sektor pariwisata setempat. Tidak hanya di kawasan Rinjani, tetapi juga pulau Lombok dan NTB.
"Saya berharap, semua pihak di kawasan Rinjani, baik di Sembalun maupun Senaru (Lombok Utara) bisa memanfaatkan restu dari pemerintah pusat ini sebaik-baiknya," kata Faozal.
Harapan sama juga disampaikan Zaidar. Menurut dia, mereka sudah menunggu sangat lama hingga akhirnya pendakian Rinjani dibuka kembali. Pascapenutupan, banyak yang terdampak, khususnya anak-anak muda yang menjadi porter bagi para pendaki.
"Ini adalah tantangan dan menjadi momen bagi masyarakat Sembalun dengan segala yang dimiliki agar bisa bangkit," kata Zaidar.
Menurut dia, momen itu akan dimanfaatkan dengan menjadi tuan rumah yang bisa melayani para pendaki dengan baik. "Kami akan menjadikan Rinjani sebagai tempat yang nyaman bagi siapa saja," kata Zaidar.
Kami akan menjadikan Rinjani sebagai tempat yang nyaman bagi siapa saja
Berbagai kegiatan
Menurut Faozal, agar kembali menggeliat, pemerintah daerah akan mendorong berbagai kegiatan di kawasan Rinjani. Kegiatan itu seperti Rinjani 100 atau lomba lari trail di Rinjani, serta kegiatan Simposium Asia Pacific Geopark (APGN).
"Rinjani 100 merupakan agenda pariwisata NTB. Tahun ini, dijadwalkan pada 20-24 Juli. Sedangkan untuk simposium akan digelar September mendatang dan Sembalun akan menjadi tuan rumah," kata Faozal.
Menurut Faozal, Rinjani 100 menjadi even olahraga rekreasi yang memiliki banyak peminat. Tetapi akibat gempa, even tersebut ditunda sebagai dampak penutupan pendakian Rinjani. "Sudah banyak yang menunggu Rinjani 100 dilaksanakan dan kami berharap itu terwujud dengan pembukaan jalur pendakian ini," kata dia.
Untuk memastikan hal itu, lanjut Faozal, pihaknya sudah menurunkan tim survei. Tim tersebut tengah mengecek kondisi jalur yang biasa digunakan untuk semua kategori lomba yakni 100 kilometer, 60 kilometer, 36 kilometer, dan 27 kilometer.
Adapun APGN 2019 akan diikuti 24 negara. Menurut dia, kesempatan itu harus bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan Rinjani dan potensinya.
Peluang lain untuk mendorong kunjungan ke Rinjani adalah pembukaan jalur penerbangan langsung Perth (Australia)-Lombok. Hal itu ditandai dengan penerbangan perdana pada Minggu (9/6) lalu. Setiap pekan, ada empat penerbangan.
"Saya yakin, di antara para penumpang itu pasti ada yang akan naik Rinjani. Tinggal bagaimana teman-teman di Rinjani bisa memanfaatkan itu dan menggiatkan promosi untuk menarik lebih banyak lagi pendaki ke sini," kata Faozal.
Rinjani adalah salah satu gunung berapi dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Rinjani menjadi salah satu gunung favorit pendaki tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga mancanegara.
Sudiyono mengatakan, sebelum mengambil keputusan untuk membuka jalur pendakian Rinjani, mereka telah melakukan survei sebanyak lima kali pada empat jalur pendakian Rinjani yakni dari Sembalun dan Timbanu (Lombok Timur), Senaru (Lombok Utara), dan Aik Berik (Lombok Tengah).
"Secara bertahap, kami juga memberi rambu-rambu di sepanjang jalur. Sementara, kami tetapkan pendakian sampai Pelawangan (kawasan sebelum puncak Rinjani), tidak boleh ke puncak atau Danau Segara Anak. Itu untuk alasan keamanan. Selagi para pendaki tetap mengikut jalur dan rambu, tetap aman," kata Sudiyono.
Sudiyono menambahkan, jumlah pendaki setiap harinya juga dibatasi dengan sistem kuota. Pintu pendakian Sembalun dan Senaru sebanyak 150 orang, sedangkan Aik Berik dan Timbanu masing-masing 100 orang. "Mereka juga harus mendaftar secara daring atau online melalui aplikasi eRinjani yang bisa diunduh di Playstore Android dan laman erinjani.id," kata dia.
Selain itu, kata Sudiyono, khusus untuk pendakian dari Sembalun, akan ditutup setiap hari Jumat. "Penutupan itu berdasarkan permintaan masyarakat Sembalun. Hal itu karena Jumat adalah hari ibadah. Jadi, kalau tetap ingin mendaki, bisa dialihkan ke jalur lain," kata dia.