logo Kompas.id
UtamaPungutan Ekspor Membebani...
Iklan

Pungutan Ekspor Membebani Petani

Serikat Petani Kelapa Sawit keberatan atas usul pengenaan kembali pungutan ekspor produk minyak sawit. Pungutan ekspor produk minyak kelapa sawit sangat membebani dan merugikan petani jika diterapkan pada saat harga sawit masih rendah.

Oleh
Ferry Santoso/C Anto Saptowalyono
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4sAPs1qRun4OxU8lcHfGobZE1bU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190214130044_IMG_0584_1550144648.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Pekerja menimbang tandan buah segar kelapa sawit di Desa Kuala Air Hitam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (14/2/2019). Harga TBS di tingkat petani naik menjadi Rp 1.050, tetapi produksi turun 50 persen karena musim trek.

JAKARTA, KOMPAS — Serikat Petani Kelapa Sawit keberatan atas usul pengenaan kembali pungutan ekspor produk minyak sawit. Pungutan ekspor produk minyak kelapa sawit sangat membebani dan merugikan petani jika diterapkan pada saat harga sawit masih rendah.

Akan tetapi, jika pungutan ekspor produk minyak sawit tetap diberlakukan, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) minta agar besarannya bukan 50 dollar AS per ton, melainkan 25 dollar AS per ton.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000