JAKARTA, KOMPAS – Mundurnya Lee Chong Wei dari dunia bulu tangkis internasional menyisakan kesedihan dan kebanggaan bagi banyak penggemarnya di seluruh dunia. Akun Instagram @leechongweiofficial dibanjiri dengan komentar, kata-kata motivasi, dan ucapan terima kasih, dari masyarakat dan pemain-pemain bulu tangkis di seluruh dunia.
Peraih medali emas bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Carolina Marin mengatakan, Lee adalah pahlawan sejati. “Kamu telah menginspirasi banyak pemain dan banyak orang di seluruh dunia. Terima kasih atas apa yang sudah kamu lakukan untuk olahraga kita. Semua yang terbaik untuk kehidupan barumu,” kata atlet Spanyol ini.
Akun Icedameraricano17 menuliskan: “Terima kasih @LeeChongWei atas segala upaya, keringat, waktu, dan malam tanpa tidur, demi pelatihan yang dihabiskan untuk membuat negara kita bangga. Membuat bulu tangkis Malaysia terkenal di dunia. Terima kasih. Kamu adalah pahlawan Malaysia yang memegang raket bulu tangkis. Kami sayang padamu.”
Lee Chong Wei mengumumkan pensiun melalui konfrensi pers kepada media dan disiarkan di laman Facebook Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Kamis (13/6/2019). Lee memutuskan mundur dari olahraga yang telah membesarkan namanya karena alasan kesehatan.
Pada September 2019, Lee didiagnosis mengidap kanker nasofaring stadium awal. Penyakit itu sebelumnya membuatnya mundur dari Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018. Setelah menjalani serangkaian pengobatan di Taiwan, Lee kembali ke Malaysia April lalu, dan berlatih satu bulan.
“Setelah beberapa hari pelatihan ringan, saya mendapatkan izin dari dokter untuk meningkatkan intensitas latihan, kemudian saya mendapat pukulan besar. Dari pemindaian scan, dokter menggelengkan kepalanya dan berkata saya mungkin menghadapi risiko kambuh jika saya terus berlatih,” tulis Lee di akun Instagramnya.
Wong Mew Choo, istri Lee yang juga manta pebulu tangkis, menangis. Dia takut suaminya keras kepala dan terus mengejar mimpi. “Saya bingung. Saya berpikir, \'Bagaimana saya bisa menggantung raket setelah hampir dua puluh tahun bermain badminton secara kompetitif? Bagaimana dengan impian Olimpiade saya?” jelas Lee.
Selama berada di rumah, Lee sibuk dengan kedua putranya, Kingston dan Terrence. Lee memandikan mereka, menyuapi, dan mengajari bulu tangkis. “Kemudian saya tersadar. Saya seharusnya tidak egois. Saya telah bermain untuk diri saya sendiri, saya telah bermain untuk negara saya. Kali ini, saya ingin menjalankan peran seorang ayah, untuk waktu yang lama,” kata dia.
Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia itu kemudian membuat keputusan untuk berhenti. “Saya menyesal tidak bisa ke (Olimpiade) Tokyo. Dan saya minta maaf saya tidak memberikan emas Olimpiade untuk Malaysia. Tetapi saya tahu, saya tidak menyesal karena sudah mencoba yang terbaik,” jelasnya.