Hujan Deras di Hulu, Warga Mahakam Ulu Masih Waspada
Banjir yang menggenangi sebagian besar Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Sabtu (15/6/2019) perlahan mulai surut. Namun, masyarakat masih tetap waspada banjir kiriman sebab dikabarkan terjadi hujan besar di bagian hulu Sungai Mahakam.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
SAMARINDA, KOMPAS — Banjir yang menggenangi sebagian besar Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Sabtu (15/6/2019), perlahan mulai surut. Namun, masyarakat masih tetap waspada terhadap banjir kiriman sebab dikabarkan terjadi hujan besar di bagian hulu Sungai Mahakam.
Air Sungai Mahakam mulai naik ke permukiman di sekitarnya sejak Kamis pukul 20.00 Wita akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Hal itu terus terjadi hingga genangan air sempat mencapai 200 sentimeter di beberapa lokasi. Sejak Jumat siang, air perlahan surut. Saat ini, ketinggian air sekitar 70 sentimeter. Lebih kurang 1.000 jiwa terdampak akibat banjir ini.
”Kebutuhan makanan, minuman, dan pengungsian sudah kami sediakan untuk pengungsi di Kecamatan Long Bagun. Sebagian masyarakat ada yang sudah mulai membersihkan rumah,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Mahakam Ulu Engelbertus Ibrahim saat dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan, masyarakat masih tetap waspada sebab terjadi hujan lebat di bagian hulu Sungai Mahakam. Saat ini, pendataan masih terus dilakukan karena jarak antardesa di Mahakam Ulu cukup jauh dan terpisah hutan. Peninjauan lokasi oleh tim gabungan menggunakan perahu.
Engelbertus mengatakan, sejak Sabtu siang, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh mulai mengunjungi sejumlah desa terdampak. Dinas Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu juga masih memetakan wilayah terdampak.
Ding Kueng, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Dinas Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu, mengatakan, wilayah hilir Mahakam Ulu mulai terdampak banjir, seperti di Kecamatan Long Hubung dan Laham.
”Air dari Long Bagun mulai menuju hilir sungai Mahakam. Kami masih melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi itu. Kami tetap meminta masyarakat agar waspada sebab masih ada hujan di bagian hulu Sungai Mahakam,” kata Kueng.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan, hujan tinggi di wilayah Kalimantan Timur masih bertahan hingga akhir bulan. Peningkatan hujan ini akibat pergerakan Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah yang memiliki zona iklim ekuatorial (Kompas, 6/15/2019). MJO saat ini berada di Indonesia bagian tengah, termasuk Kalimantan Timur.
Fenomena MJO merupakan aliran massa udara di sepanjang khatulistiwa yang terjadi secara periodik dari barat ke timur. Analisis tanggal 9 Juni 2019 menunjukkan, MJO masih berada di atas Samudra Hindia, tetapi sepekan terakhir berada di wilayah tengah Indonesia, sekitar Kalimantan dan Sulawesi. Berikutnya, MJO akan bergerak ke Indonesia bagian timur, sekitar Maluku dan Papua, sebelum kemudian meninggalkan wilayah Indonesia.