logo Kompas.id
UtamaKontras Cuaca Jawa dengan...
Iklan

Kontras Cuaca Jawa dengan Kalimantan dan Sulawesi

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CX19kOMYUk-iSxndzZSkE_mikwI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FDSC03892_1560512490.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Warga menyeberang dengan rakit sederhana di Desa Pondidaha, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Kamis (14/6/2019). Banjir merendam empat kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara seminggu terakhir. Kerusakan daerah hulu, pembukaan lahan untuk industri dan perkebunan skala besar ditengarai menjadi penyebab.

JAKARTA, KOMPAS—Pergerakan massa udara basah Madden Julian Oscillation diperkirakan masih bertahan di wilayah Indonesia hingga akhir bulan dan berpotensi meningkatkan hujan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Namun, untuk Jawa yang telah memasuki kemarau cenderung lebih kering dibandingkan rata-rata iklimnya.

​Daerah yang mengalami peningkatan hujan akibat pergerakan Madden Julian Oscilation (MJO) ini terutama di wilayah yang memiliki zona iklim ekuatorial. "Daerah-daerah seperti Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara yang dilanda banjir beberapa hari lalu masih belum masuk kemarau. Hujan tinggi juga dipicu oleh keberadaan MJO yang saat ini berada di Indonesia bagian tengah," kata Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto, di Jakarta, Jumat (14/6).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000