Wacana alih generasi untuk memunculkan tokoh baru berembus di internal sejumlah partai. PDI-P bakal mempercepat kongres. Usul serupa muncul di Demokrat.
JAKARTA, KOMPAS - Pasca-Pemilu 2019, wacana regenerasi di internal partai politik mulai berembus sebagai persiapan menuju alih generasi lima tahun mendatang. Terkait dengan hal tersebut, PDI-P akan menyelenggarakan Kongres Kelima pada 8 Agustus 2019 di Bali.
Perhelatan forum pengambilan keputusan tertinggi di internal partai itu dipercepat sembilan bulan dari yang seharusnya diadakan April 2020. Biasanya, penyelenggaraan kongres serta periode kepengurusan partai umumnya berjangka waktu lima tahun sejak kongres terakhir. Kongres keempat PDI-P diselenggarakan pada 9 April 2015.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, melalui pernyataan persnya, Jumat (14/6/2019), di Jakarta, menyatakan, percepatan pelaksanaan kongres kelima itu untuk menyesuaikan siklus pemerintahan baru yang akan terbentuk pada Oktober 2019. Seiring dengan itu, kongres juga akan membahas dan menyusun sejumlah agenda strategis pasca-Pemilu 2019.
Dengan kongres yang dipercepat, diharapkan ketika DPR, MPR, dan presiden/wapres serta kabinet baru dilantik, seluruh struktur partai sudah terkonsolidasi untuk mendukung pemerintahan yang baru.
Menurut Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno, salah satu agenda strategis pascapemilu yang akan dibahas adalah mempersiapkan alih generasi dalam rangka menyongsong Pemilu 2024. Kongres ini penting agar partai dapat merespons perubahan lanskap politik lima tahun ke depan sehingga tokoh-tokoh baru akan muncul di panggung politik nasional menggantikan tokoh lama.
”Semua partai, saya kira, sedang menyiapkan proses regenerasi karena pada 2024 nanti lanskap politik nasional akan berubah dan mengalami alih generasi,” katanya.
Perihal alih generasi pada Pemilu 2024 ini pernah disoroti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Koordinasi Nasional PDI-P dan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-46 PDI-P pada 10 Januari 2019. Saat itu, Megawati mengingatkan bahwa Pemilu 2019 adalah momentum jangka panjang untuk mempersiapkan jalan bagi pemenangan Pemilu 2024 karena saat itu akan terjadi alih generasi.
Catatan Kompas, dalam sejumlah kesempatan, Megawati menyoroti perihal dirinya yang sudah terlalu lama menjabat ketua umum. Pada acara pembukaan sekolah caleg PDI-P, 15 November 2018, Megawati mengungkit kenapa ia belum diganti dari jabatan ketua umum setelah sekian lama.
Menanggapi kemungkinan pergantian jabatan di tubuh partai, Hendrawan tidak menampik itu bisa dibahas di kongres. Sudah ada tim yang dibentuk untuk membicarakan hal itu.
Demokrat
Di sisi lain, wacana percepatan kongres juga muncul dari Partai Demokrat. Pada Kamis (13/6/2019), sejumlah politisi senior di luar struktur DPP menggulirkan wacana kongres luar biasa (KLB) sebagai respons terhadap penurunan suara partai pada Pemilu 2019.
Meski demikian, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin meminta kader Demokrat untuk tak mengembangkan isu (KLB) lebih lanjut. Dewan Kehormatan akan menyelesaikan hal ini sesuai peraturan internal partai.
Wacana KLB ini memicu tanggapan dari dua pengurus Demokrat di daerah, yakni Jawa Barat dan Yogyakarta. DPD Demokrat Jabar termasuk DPC di bawahnya menolak KLB.
Sementara Fungsionaris DPD Demokrat Yogyakarta mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa tindakan para senior itu tidak patut.