Perusahaan Indonesia diakui secara internasional. Pengakuan itu menjadi pemacu untuk meningkatkan peran dan berkompetisi di tingkat global.
Enam perusahaan Indonesia masuk dalam daftar Perusahaan Publik Terbesar Dunia 2019 versi Forbes. Daftar itu berisi 2.000 perusahaan di 61 negara dengan total pendapatan tahunan 40 triliun dollar AS dan aset 186 triliun dollar AS. Peringkat perusahaan didasarkan pada skor komposit atas pendapatan, laba, aset, dan nilai pasar perusahaan.
Dari enam perusahaan Indonesia itu, empat di antaranya adalah perusahaan BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal di Jakarta, Jumat (14/6/2019), menyampaikan, perusahaan BUMN disiapkan dan diarahkan untuk dapat bersaing secara global. Caranya, antara lain, melalui pembentukan perusahaan induk, sehingga memiliki neraca keuangan yang besar dan efisien.
"Bangga, karena yang kita lakukan selama ini ada di jalurnya dan mendapat pengakuan berskala internasional," kata Hambra.
Pengakuan ini, tambah Hambra, mempermudah perusahaan-perusahaan itu untuk mengembangkan bisnis karena mendapat kepercayaan.
Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengatakan, keberadaan dan kinerja BRI semakin diakui dan diperhitungkan di tingkat internasional.
"Pencapaian itu tidak terlepas dari kinerja Bank BRI yang konsisten untuk tumbuh dari tahun ke tahun dengan tetap fokus pada pengembangan bisnis di segmen usaha mikro, keci, dan menengah," katanya.
BRI, tambah Bambang, menargetkan sebagai bank yang paling bernilai di Asia Tenggara dan rumah bagi talenta terbaik pada 2022.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyampaikan, pengakuan internasional ini menjadi pemicu semangat jajaran Bank Mandiri untuk berkontribusi positif. Selain itu, meningkatkan kinerja agar dapat selalu berkompetisi dengan perusahaan global lain.
"Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras, cerdas, dan ikhlas serta sinergi yang dibangun seluruh pegawai untuk memberikan yang terbaik bagi perseroan," kata Rohan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja berharap BCA bisa merepresentasikan salah satu perusahaan Indonesia yang konvensional tetapi digital, yang berpotensi berkembang dalam era industri 4.0.
"Kami bersyukur sudah masuk peringkat global, bukan hanya regional. Terimakasih untuk seluruh pemangku kepentingan, terutama karyawan dan nasabah," tambah Jahja.
Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, menyampaikan, berdasarkan penilaian Forbes, Telkom dinilai mampu meningkatkan kinerja usaha yang berkesinambungan dengan kinerja keuangan yang positif. "Hal itu menjadi target pemegang saham dan publik untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan dan ekspansif," katanya. (FER/IDR)