Dua Pemuda Tenggelam di Telaga Bekas Tambang Pasir
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS -- Setelah melakukan pencarian selama dua jam tenggelam dalam Telaga Biru, Kampung Gigaru, Desa dan Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, dua wisatawan, Kiki Mulyana (23) dan Dede Kusyadi (26) ditemukan tewas, Minggu (16/6/2019).
Perahu yang mereka tumpangi terbalik karena kedua korban tidak dapat mengendalikan keseimbangan saat sedang berfoto di atas perahu tersebut. Saat berada di perahu, kedua korban tidak menggunakan pelampung. Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat, RSUD Balaraja.
“Hasil penyelidikan sementara, kedua korban meninggal dunia karena tenggelam. Saat ini, kasus itu sedang dalam penanganan unit Reskrim Polsek Cisoka guna penyidikan lebih lanjut,” kata Kepala Polsek Cisoka, Ajun Komisaris Uka Subakti, Minggu.
Andi, salah seorang petugas di Telaga Biru mengatakan, kedua korban bersama dua temannya naik dua perahu berbeda.
“Seharusnya, sesuai dengan prosedur keselamatan, wisatawan yang akan naik perahu wajib menggunakan pelampung. Akan tetapi, saat petugas menyuruh menggunakan pelampung, mereka (korban dan teman-temannya) menolaknya dengan mengatakan tidak perlu pelampung karena mereka bisa berenang,” kata Andi.
Seharusnya, sesuai dengan prosedur keselamatan, wisatawan yang akan naik perahu wajib menggunakan pelampung. Akan tetapi, saat petugas menyuruh menggunakan pelampung, mereka (korban dan teman-temannya) menolaknya dengan mengatakan tidak perlu pelampung karena mereka bisa berenang
Kejadian itu bermula saat kedua korban bersama empat teman kerjanya. Mereka akan berwisata di tempat tersebut. Mereka datang ke lokasi wisata sekitar pukul 09.30.
Tak lama setelah tiba di tempat itu, mereka menaiki wahana perahu sampah. Kiki dan Dede naik satu perahu, yakni sampan. Sementara dua temannya naik perahu dan dua teman lainnya menyaksikan dari pinggir telaga.
Kiki dan Dede adalah pemuda satu kampung dari Pamuncatan, Anjangsari, Kabupaten Bandung. Mereka bekerja sebagai buruh dan karyawan swasta di Kabupaten Tangerang.
Nanang (24), salah satu saksi mengatakan, korban datang bersama empat teman kerjanya hendak berwisata di lokasi tersebut. Rombongan ini tiba di lokasi wisata sekitar pukul 09.30. Selanjutnya, korban Dede dan Kiki naik satu sampan berwarna biru. Dua rekan lainnya naik perahu bebek, dan dua rekan lainnya menunggu di pinggir wahana.
Saat berada di telaga, korban Kiki berdiri di sampan bermaksud bergaya untuk difoto rekannya Dede. Saat sedang bergaya, korban kiki hilang keseimbangan dan terjatuh ke telaga. Rekan seperahu sampan, Dede berminat menolong korban Kiki. Akan tetapi, perahu sampan yang mereka tumpangi terbalik. Kedua korban tenggelam.
Saat berada di telaga, korban Kiki berdiri di sampan bermaksud bergaya untuk difoto rekannya Dede. Saat sedang bergaya, korban kiki hilang keseimbangan dan terjatuh ke telaga. Rekan seperahu sampan, Dede berminat menolong korban Kiki. Akan tetapi, perahu sampan yang mereka tumpangi terbalik. Kedua korban tenggelam.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 dan dilaporkan ke Polsek Cisoka sekitar 30 menit kemudian. Selanjutnya, sekitar pukul 11.00, empat personil Polsek Cisoka dipimpin Inspektur Dua Madsari dan empat personil tim SAR Dinas Pemadam Kebakaran Kecamatan Cisoka datang ke tempat kejadian perkara.
Kemudian, mereka melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 52 menit kemudian, tepatnya pukul 11.52, kedua korban ditemukan dan langsung diangkat dari telaga tersebut.
Dibantu warga sekitar dan pengunjung, Tim SAR Damkar selanjutnya membawa kedua korban ke rumah sakit umum daerah ( RSUD) Balaraja.
“Kami sudah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Jenasah sudah dibawa ke RSUD Balaraja,” kata Uka.
Galian tambang pasir
Telaga Biru ini adalah salah satu dari dua objek wisata baru terbentuk dari bekas galian tambang pasir di Kabupaten Tangerang. Satu lokasi wisata lagi adalah Kandang Godzila Tebing Koja di Kampung Koja, Desa Cikuya, Kecamatan Solear. Selain membentuk telaga, di tebing-tebing tempat wisata Kandang Godzila memiliki relief yang publik menyebutnya mirip binatang purba.
Kedua lokasi wisata baru ini adalah bekas galian tambang pasir ini dibiarkan dan membentuk telaga dengan air yang berganti warga seperti biru dan hijau. Bekas tambang pasir itu juga membentuk relief unik.
Tempat ini milik warga dan dikelola oleh warga dan muali mencuat sejak tahun 2017. Pemandangan alam di tempat ini sangat instagramable.
Kawasan Telaga Biru sebagai tempat wisata alam ini diresmikan Bupati Ahmed Zaki Iskandar pada 1 Februari 2018. Pemilik lahan sekaligus pengelola kawasan ini adalah Sudirman Indra atau Koh Acin.