Gempa di Selandia Baru Sempat Picu Peringatan Tsunami
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Gempa bumi berkekuatan M 7,2 terjadi perairan di Kepulauan Kermadec, Selandia Baru pada Minggu (16/6) sekitar pukul 10.55 waktu setempat atau 5.55 WIB. Gempa ini sempat memicu keluarnya peringatan dini tsunami, namun lalu diperbarui dengan menyebutkan tak ada ancaman tsunami.
Data United States Geological Survey (USGS), pusat gempa berada di bawah kaut pada koordinat 30,8 Lintang Selatan dan 178 Bujur Barat dengan kedalaman 34,4 kilometer. Sementara analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan sumber gempa berjarak sekitar 103 km arah timur laut L\'Esperance Rock, Selandia Baru pada kedalaman 31 kilometer.
Hasil pemantauan terkini, gempa kuat tersebut diikuti oleh 3 gempa susulan singnifikan berkekuatan M 5,3, M 5,0 dan M 5,0. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini.
Gempa Kepulauan Kermadec ini sempat menimbulkan peringatan tsunami dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center – PTWC) yang berpusat di Hawaii untuk pantai-pantai yang berada dalam radius 300 km dari pusat gempa. Akun twitter Kementerian Civil Defence and Emergency Management (MCDEM) Selandia Baru juga awalnya mengeluarkan pernyataan bahwa, "peringatan tsunami di pantai dan pesisir mengusul gempa M 7,4 di wilayah Kermadec Islands.”
Namun sekitar delapan menit kemudian pernyataan itu diperbarui melalui twitter yang sama,”Tidak ada tsunami di Selandia Baru.” Alasannya, berdasarka pemutakhiran data, kekuatan gempa tidak sampai M 7,4 tetapi M 7.
Perubahan informasi ini tentang peringatan dini tsunami ini dikritik media setempat. Misalnya, media daring Selandia Baru, Stuff.co.nz mengritik kesimpangsiuram informasi ini. Sekalipun selang pembauran informasi hanya delapan menit, namun hal itu dinilai telah membingungkan masyarakat, terutama di sekitar pusat gempa.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, BMKG juga memantau gempa yang menurut data mereka berkekuatan M 7,3. Menurut dia, ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa kuat ini merupakan jenis gempa dangkal di Zona Megathrust Kermadec. Ini tampak dari mekanisme sumber gempanya yang murni dipicu sesar naik (thrust fault) yang berarah baratdaya-timurlaut.
Zona gempa ini merupakan kawasan seismik aktif karena merupakan tumbukan lempeng, dimana Lempang Pasifik menunjam ke bawah Lempeng Australia dengan laju penunjaman mencapai 47 mm per tahun di Palung Kermadec (Kermadec Trench).
Zona Kepulauan Kermadec merupakan kawasan rawan gempa kuat dan tsunami merusak. Sejarah mencatat pada 2 Mei 1917 di wilayah ini pernah terjadi gempa kuat yang memicu tsunami di Kepulauan Kermadec. Selanjutnya pada 14 Januari 1976 gempa kuat M 7,9 mengguncang Kepulauan Kermadec menyebabkan kerusakan berat di Raoul Island, dengan skala intensitas mencapai VIII MMI.
Terakhir adalah peristiwa gempa kuat berkekuatan M 8,1 pada 20 Oktober 1986 yang memicu tsunami dan merusak pelabuhan Tutukaka dekat Whangarei, Selandia Baru.