Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memecahkan rekor dengan membakar jagung terbanyak. Pada Minggu (16/6/2019), 62.000 jagung dibakar bersamaan dan dinikmati ribuan warga Palangkaraya dan sekitarnya.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memecahkan rekor bakar jagung terbanyak, Minggu (16/6/2019). Sebanyak 62.000 jagung dibakar bersamaan untuk kemudian dinikmati ribuan warga Palangkaraya dan sekitarnya.
Kegiatan itu merupakan rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-62 Kalimantan Tengah yang tersusun dalam Festival Budaya Isen Mulang. Menurut rencana, acara utama festival tersebut dimulai pada Senin (17/6/2019).
Dalam kesempatan itu hadir pimpinan daerah dari semua kabupaten/kota. Sebanyak 62.000 jagung itu dibakar aparatur sipil negara dari tiap kabupaten/kota dan pegawai dari tiap kantor dinas di provinsi.
Pantauan Kompas, ribuan orang memadati Bundaran Besar Palangkaraya. Acara tersebut memang berbarengan dengan kegiatan mingguan hari bebas kendaraan di Palangkaraya. Tiap tenda yang disiapkan untuk membakar jagung juga padat. Masing-masing diisi beberapa kelompok yang mengupas jagung, membumbui, dan membakarnya.
Manajer Operasional Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) Andre Purwandono menyebutkan, total jagung yang dibakar berjumlah 62.000 buah. Terdapat 62 tenda dengan masing-masing 1.000 jagung.
”Jumlah ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Jember yang membakar 50.000 jagung,” kata Andre di sela-sela acara.
Dalam kesempatan itu, Andre memberikan piagam dan buku rekor dunia Indonesia kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Sugianto menuturkan, kegiatan itu merupakan pemacu agar produksi jagung di Kalteng bisa terus meningkat. Ia mengklaim, sejak 2016 hingga saat ini terjadi peningkatan produksi jagung hingga 1.000 persen.
”Tidak hanya untuk pecahkan rekor, tetapi saya mau produksinya ditingkatkan terus, petaninya diperhatikan, dan menuju Kalteng yang bermartabat,” ujar Sugianto.
Senada dengan Sugianto, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kalteng Sunarti mengungkapkan, tahun 2018, produksi jagung di Kalteng mencapai 112.000 ton per tahun. Tahun sebelumnya, produksi jagung hanya 10.000 ton.
”Kami menambah luas tanam jagung dan memberikan bibit, juga pupuk, gratis kepada petani. Itu yang menyebabkan produksi meningkat,” kata Sunarti.
Ia menambahkan, produksi jagung terbesar di Kalteng ada di Kabupaten Barito Utara dengan jumlah mencapai 30.000 ton. Meskipun demikian, sampai saat ini Kalteng belum mampu mengekspor jagung.
Satu kawasan
Sunarti mengatakan, jagung-jagung yang dibakar tersebut berasal dari wilayah pertanian Kalampangan di Kota Palangkaraya. Pihaknya memang sengaja mengatur masa tanam dan panen tiga bulan sebelum pemecahan rekor di lokasi tersebut.
”Jagung-jagung ini hanya dari satu kawasan di Kalampangan meskipun yang membakarnya dari tiap kabupaten,” katanya.
Ia berharap Kalteng bisa menjadi pengekspor jagung dan rekor Muri tersebut menjadi pemacu bagi tiap kabupaten untuk meningkatkan produksi jagung.