Marc Marquez lolos dari insiden di putaran kedua dan menjuarai Grand Prix MotoGP Catalunya, Spanyol, Minggu malam. Hasil itu diperoleh berkat kejelian dan keberanian Marquez menyalip di tikungan sulit.
BARCELONA, MINGGU – Marc Marquez, pebalap MotoGP dari tim Honda, merayakan kemenangan di GP Catalunya, Minggu (16/6/2019) malam tak ubahnya menjadi juara dunia. Kegirangannya terlihat dari loncatan hangat ke kru timnya, seusai melintasi garis finis.
Kemenangan di Catalunya, Spanyol, itu mendekatkan Marquez untuk menyabet gelar juara dunia MotoGP keenam kalinya, serta empat kali beruntun. Juara dunia 2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018 itu kian kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 37 poin dari rival terdekatnya, Andrea Dovizioso dari tim Ducati.
Marquez unggul jauh, 2,6 detik dari pebalap muda Yamaha, Fabio Quartararo, yang finis kedua di balapan itu. Padahal, seri ketujuh MotoGP 2019 itu semestinya menjadi balapan yang sulit bagi Marquez. Pebalap tuan rumah itu dikepung para mantan juara dunia dan rival yang mencoba bangkit seperti Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.
Marquez, yang start dari posisi kedua, langsung tancap gas dan memimpin balapan di tikungan pertama. Namun, di putaran kedua, pebalap 26 tahun itu mendapatkan perlawanan sengit. Ia disalip Dovizioso, andalan Ducati, dan diintimidasi Lorenzo, rekan setimnya.
Persaingan berubah total usai insiden dramatis di tikungan ke-10 putaran kedua itu. Lorenzo, yang di seri sebelumnya musim ini jarang berada di depan, mendadak tampil agresif. Seolah terinspirasi dari kunjungannya ke markas Honda di Jepang, pekan lalu, Lorenzo melesat dari posisi sepuluh di garis start menjadi keempat seusai putaran pertama. Ia pun bernafsu menyalip Maverick Vinales, pebalap Yamaha, yang ada di depannya.
Namun, ia terpeleset saat masuk tikungan. Ban depan motornya menyenggol motor Dovizioso di depannya. Seperti karambol, motor Lorenzo juga ikut menyenggol Vinales dan memaksa Rossi, pebalap Yamaha lainnya, keluar trek. Ketiga pebalap top yang juga pesaing Marquez itu gagal finis disapu motor RC213V milik Lorenzo yang terjatuh.
Marquez selamat dari kecelakaan beruntun itu berkat ”loncatan” hebat di tikungan itu. Dalam kecepatan tinggi, Marquez mengerem lebih lambat dari Dovizioso di depannya, saat memasuki tikungan tajam itu. Kaki kirinya ia turunkan sebagai penyeimbang. Akibatnya, ia tidak hanya menjadi pebalap terdepan, sekaligus luput dari kecelakaan itu dalam hitungan sepersekian detik.
Kemenangan Marquez dan kesalahan fatal Lorenzo kian menegaskan perbedaan kualitas kedua juara dunia. Padahal, keduanya mengendarai motor dan didukung tim yang sama. Lorenzo terjatuh ketika hendak meniru gaya mengerem telat yang diperagakan Marquez di tikungan 10 itu.
Meminta maaf
Berbeda dengan Marquez yang dianggap tampil sempurna, Lorenzo menjadi olok-olok di Catalunya. Juara dunia tiga kali yang tidak pernah finis sepuluh besar sepanjang 2019 itu disebut pebalap amatir oleh Vinales yang marah dan kecewa. Pada sesi latihan resmi, Lorenzo juga sempat dimarahi Marquez karena menghalangi jalurnya.
”Dia bisa menunggu menyalip saya di bagian lurus. Namun, dia memaksakan diri di tikungan sulit ini. Saat pemanasan, ia juga menyalip tanpa alasan jelas. Di Mugello, ia juga mengalami masalah serupa dengan (Jack) Miller saat pemanasan. Entahlah, itu seperti kesalahan yang semestinya hanya dilakukan pendatang baru,” ujar Vinales dikutip dari Motorsport.
Kecerobohannya di Catalunya bisa menjadi tekanan ekstra bagi Lorenzo, yang terlihat frustasi akibat kesulitan beradaptasi dengan motor Honda. Muncul spekulasi, kontraknya isa Honda akhir musim ini. ”Insiden itu karena kesalahan saya. Untuk itu, saya meminta maaf kepada Dovi, Maverick, dan Valentino,” tutur Lorenzo seusai balapan itu.
Di sisi lain, balapan itu menyisakan kebahagiaan bagi Quartararo (20). Pebalap Perancis itu akhirnya meraih podium pertama pada musim debutnya di MotoGP. Itu membayar kegagalannya di GP Spanyol, Mei lalu. Saat itu, ia juga start dari posisi terdepan namun gagal finsi akibat masalah mesin. (AFP)