PT MNC Vision Networks atau MVN memastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli 2019. Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan konten hiburan itu menargetkan perolehan dana hingga Rp 856 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MNC Vision Networks atau MVN memastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli 2019. Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan konten hiburan itu menargetkan perolehan dana hingga Rp 856 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.
MVN yang merupakan anak dari Grup Media Nusantara Citra (MNC) akan melakukan penawaran umum perdana atau initial publik offering (IPO) pada 8 Juli 2019. Mereka akan menjual 3,522 miliar lembar saham atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran perdana.
Harga dalam penawaran umum berkisar Rp 231-Rp 243 per lembar saham. Dengan perhitungan itu, MVN menargetkan setidaknya perolehan dana Rp 814 miliar-Rp 856 miliar.
Direktur Utama PT MVN Ade Tjendra mengatakan, penawaran umum itu merupakan langkah perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. Adapun dana yang diperkirakan Rp 856 miliar akan digunakan semuanya untuk menambah modal kerja perusahaan.
”Penawaran umum ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan jaringan fixed broadband dan layanan konten digital, seperti produksi konten original,” kata Ade dalam paparan publik, Senin (17/6/2019), di Jakarta.
Adapun MVN memiliki entitas anak, yakni MNC Vision, MNC Play, dan MNC Now. MNC Vision merupakan bisnis televisi berbayar, MNC Play merupakan bisnis layanan internet, dan MNC Now yang menyediakan konten televisi digital di gawai, seperti Netflix ataupun Iflix.
MVN akan menggunakan sebagian besar dana, 70 persen, untuk modal kerja pengembangan MNC Play. Sementara sisanya akan digunakan dalam pengembangan MNC Now.
MVN akan menggunakan sebagian besar dana, 70 persen, untuk modal kerja pengembangan MNC Play.
Menurut Ade, saat ini adalah waktu yang tepat bagi MVN untuk masuk ke pasar saham. ”Bisnis televisi berbayar kami sudah memasuki 25 tahun. Ditambah kami sekarang sudah semakin lengkap dengan menyasar semua kebutuhan lewat MNC Play dan MNC Now,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan PT MVN Anthony Chandra Kartawiria mengatakan, dalam jangka panjang pihaknya akan fokus mengembangkan MNC Now. Penyedia tayangan hiburan dan informasi yang bisa dinikmati di mana saja itu telah mencapai 2 juta pelanggan pada akhir 2018.
”MNC Now ini sangat bagus ke depannya karena, kan, cocok dengan para milenial yang saat ini menikmati hiburan dari smartphone. Jadi, memang ini segmen baru yang akan kami kembangkan. Saat ini masih awal,” katanya.
Penawaran saham pada Juli nanti hanya ditujukan pada pasar umum. Adapun rencana investasi perusahaan penyedia konten hiburan asal Perancis, Vivendi SA, ke MVN masih belum menunjukkan kejelasan.
Sebelumnya, pada Maret 2019 Vivendi SA dikabarkan akan berinvestasi ke MVN. Nilai investasinya sekitar Rp 7 triliun atau sekitar 50 persen saham dari MVN.
”Saat ini kami belum punya kesepakatan dengan investor mana pun. Pembicaraan terhadap investor masih berlangsung. Saat ini ada empat calon investor dari luar negeri. Kami belum bisa sebutkan,” ucap Anthony.
Vivendi SA dikabarkan akan berinvestasi ke MVN. Nilai investasinya sekitar Rp 7 triliun atau sekitar 50 persen saham dari MVN.
Investor baru itu, menurut rencana, baru akan masuk setelah penawaran umum saham. Kemungkinan membutuhkan waktu delapan bulan hingga satu tahun setelah Juli 2019.