Gali Informasi Bela Negara, Anggota Watimpres Kunjungi Kalteng
Guna meningkatkan kesadaran bela negara di Kalimantan Tengah, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Letnan Jenderal (Purn) Yusuf Kertanegara, mengunjungi Palangkaraya. Ia menggali informasi terkait pertahanan, keamanan, dan upaya peningkatan bela negara di provinsi tersebut.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Guna meningkatkan kesadaran bela negara di Kalimantan Tengah, salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Letnan Jenderal (Purn) Yusuf Kertanegara, mengunjungi Palangkaraya. Ia menggali informasi terkait pertahanan, keamanan, dan upaya peningkatan bela negara di provinsi tersebut.
Yusuf beserta rombongan datang sekitar pukul 07.30 di Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya, Kalteng. Ia dan beberapa unsur pimpinan di daerah bertemu dan berdiskusi. Hadir dalam kesempatan itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kepala Kepolisian Daerah Kalteng Inspektur Jenderal Anang Revandoko, dan Komandan Resimen 102 Panju-Panjung Kolonel (Arm) Saiful Rizal, dan berbagai unsur lain.
Dalam pertemuan tersebut, Yusuf mengatakan, pihaknya ingin menggali informasi terkait pertahanan dan keamanan dalam konteks bela negara di era digital. Hal itu dilakukan untuk menyusun nasihat dan pertimbangan untuk presiden.
”Kami juga membuat kajian berdasarkan data sehingga kajian itu nanti dipakai untuk pertimbangan presiden,” kata Yusuf di Palangkaraya, Selasa (18/6/2019).
Anggota Watimpres tersebut akan melaksanakan kunjungan ke beberapa kantor dinas dan lembaga terkait sejak Selasa hingga Jumat (21/6/2019).
Kami juga membuat kajian berdasarkan data sehingga kajian itu nanti dipakai untuk pertimbangan presiden.
Generasi milenial
Sugianto Sabran menuturkan, dalam bijak bermedia sosial, pihaknya banyak memperhatikan orang muda atau generasi milenial. Menurut dia, generasi milenial perlu dijaga karena paling rentan dihasut.
”Seberapa jauh pemahaman mereka tentang Pancasila, pemerintah juga menyiapkan dana untuk itu, agar masyarakat memahami dan mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila,” ujar Sugianto.
Kalteng ini provinsi terbesar kedua, tetapi penduduknya sedikit. Jadi, dalam mengawasi pasti ada kendala dan kemudahannya.
Sebelumnya, di Kalteng, sedikitnya 34 orang ditahan aparat kepolisian untuk diperiksa karena terpapar radikalisme. Mereka ditangkap seminggu lalu di dua lokasi, Kota Palangkaraya dan Kabupaten Gunung Mas.
Sugianto mengungkapkan, sejak penangkapan, pihaknya sering melakukan pertemuan dengan berbagai organisasi masyarakat di Kalteng. Ia mengatakan, radikalisme tidak mempunyai tempat dan tidak diberikan kesempatan di Kalteng.
”Kalteng ini provinsi terbesar kedua, tetapi penduduknya sedikit. Jadi, dalam mengawasi pasti ada kendala dan kemudahannya,” katanya.
Ia menambahkan, bicara keamanan juga bicara soal ketahanan pangan. Pihaknya saat ini sedang mendorong sektor pangan di Kalteng untuk kembali menguat dengan beberapa komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai.
”Siapa yang menguasai pangan bisa menguasai dunia. Kalau kita kuat pertahanannya, tetapi pangannya lemah, akan rapuh,” ucapnya.