Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi sebagian besar wilayah Jawa akan mengalami puncak musim kemarau pada periode Juli sampai Agustus 2019.
Oleh
deonisia arlinta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi sebagian besar wilayah Jawa akan mengalami puncak musim kemarau pada periode Juli sampai Agustus 2019. Untuk itu, masyarakat diharapkan bersikap waspada dan bijaksana dalam menggunakan air selama musim kemarau berlangsung.
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/6/2019), menyampaikan, analisis BMKG menunjukkan saat ini hampir seluruh Jawa telah memasuki musim kemarau. Sebagian wilayah mulai berlangsung pada awal Mei dan sebagian wilayah baru mulai pada awal Juni 2019.
”Outlook iklim kita menunjukkan sebagian besar wilayah Jawa akan mengalami puncak musim kemarau pada periode Juli-Agustus, sebagian kecil pada September,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini kriteria El Nino dalam kondisi lemah. Dari prediksi menunjukkan peluang terbesar El Nino akan bertahan sampai akhir Agustus 2019. El Nino merupakan fenomena cuaca berupa lebih hangatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik wilayah timur dan tengah dibandingkan dengan perairan sekitar.
Sementara wilayah di luar Jawa periode musim kemarau sebagian besar akan sama seperti wilayah Jawa, khususnya di daerah yang berada di selatan khatulistiwa. Wilayah ini seperti Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
”Khusus untuk Pulau Sulawesi, sebagian besar wilayahnya diprediksi mengalami puncak kemaraunya pada Agustus-September,” katanya.