Kunjungan ke Tujuan Wisata Banten Sedikit Meningkat

Kunjungan wisatawan ke Banten sedikit meningkat sejak Lebaran 2019 sebagai dampak tak langsung dari mahalnya tiket pesawat. Wisatawan domestik memilih untuk pergi ke tujuan-tujuan wisata yang tak perlu ditempuh dengan pesawat.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Para peserta Gathering Sales Pesona Banten berwisata di Pantai Batusaung, Desa Cinangka, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (12/1/2019).

SERANG, KOMPAS — Kunjungan wisatawan ke Banten sedikit meningkat sejak Lebaran 2019. Peningkatan ini sebagai dampak tak langsung dari mahalnya tiket pesawat. Wisatawan domestik memilih untuk pergi ke tempat wisata yang bisa dijangkau via darat.

Maria Jatu dari Humas Sales Pesona Banten, komunitas pegawai hotel bagian penjualan, di Serang, Banten, Selasa (18/6/2019), mengatakan, okupansi penginapan di Anyer saat ini sekitar 50 persen. Tingkat hunian di tujuan wisata ternama di Kabupaten Serang itu meningkat ketimbang sebelum Ramadhan lalu.

”Okupansi penginapan di Anyer sebelumnya sekitar 35 persen. Saya ngobrol dengan beberapa tamu hotel. Kata mereka, harga tiket pesawat saat ini tak masuk akal,” ucapnya. Sebagian besar penginapan di Kabupaten Serang berada di Anyer dan berbentuk resor.

Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Serang, terdapat sekitar 30 resor di Anyer dengan jumlah kamar sekitar 500 unit. Maria mengatakan, saat ini para wisatawan yang pergi ke Anyer berasal dari sekitar Banten, seperti Bandung, Bogor, dan Jakarta.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Rapat Koordinasi Pemulihan Pariwisata bertema ”Selat Sunda Bangkit” diselenggarakan di kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (11/1/2019).

”Mereka memilih berlibur di Anyer karena jaraknya cukup dekat. Pantai di Anyer juga indah. Di Jakarta, pantainya tak sebanyak dan sebagus di Anyer,” ucapnya. Lalu lintas di Anyer yang semakin padat juga menunjukkan peningkatan kunjungan ke tujuan wisata itu.

Maria, yang juga Public Relations Executive Horison Ultima Ratu Serang, mengatakan, kepadatan lalu lintas bahkan bisa berlangsung hingga malam hari. ”Tamu-tamu yang datang dari Jakarta bilang mereka bosan. Mau cari pantai yang bagus. Kalau ke Puncak (Kabupaten Bogor, Jawa Barat), macet,” katanya.

Uding Saprudin, Guest Relation Manajer Mutiara Carita Hotel and Cottages di kawasan wisata Carita, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, tingkat hunian di penginapannya saat ini sekitar 10 persen. Okupansi itu memang masih sangat rendah akibat tsunami yang melanda Banten pada akhir tahun 2018.

DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN SERANG

Pencak silat ditampilkan di sela Anyer Aman di Desa Cinangka, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (24/2/2019).

”Tapi, tingkat hunian itu sudah sedikit meningkat dibandingkan sebelum Lebaran lalu atau hanya sekitar 5 persen,” ujarnya. Kamar di Mutiara Carita Hotel and Cottages berjumlah 100 unit. Tamu-tamu yang datang sebagian besar adalah wisatawan lokal atau masih berasal dari Banten.

”Mereka antara lain warga Kabupaten/Kota Tangerang, Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Serang. Saya sesekali berbincang-bincang dengan sejumlah tamu,” katanya. Menurut Uding, mereka berbincang mengenai tingginya harga tiket pesawat.

Penasihat Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Pandeglang, Banten, Rohman Edy mengatakan, pihaknya berharap situasi politik yang menyebabkan penurunan minat wisatawan mancanegara berkunjung ke Carita kembali kondusif.

Baca juga: Kenaikan Harga Tiket Tidak Wajar