Proporsi Penawaran Paket Wisata Domestik Ditingkatkan Dua Kali Lipat
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan Kompas Travel Fair 2019 pada 20-22 September 2019 berfokus pada pengembangan paket wisata domestik. Di tengah kenaikan harga tiket pesawat, proporsi penawaran paket wisata domestik diperbesar hingga dua kali lipat.
Pada 2018, proporsi penawaran paket wisata domestik dalam Kompas Travel Fair berkisar 15 persen. ”Kami harapkan, tahun ini, proporsinya dapat mencapai 30 persen,” kata General Manager Event Harian Kompas Lukminto Wibowo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Menurut Lukminto, paket wisata domestik itu juga dikemas dalam paket wisata halal dan pengalaman (experience). Hal itu dalam rangka meningkatkan proporsi ragam paket yang ditawarkan agar berimbang antara domestik dan luar negeri.
Paket bertema pengalaman terdiri dari wisata kuliner dan petualangan (adventure). Tema paket petualangan dapat melibatkan destinasi-destinasi yang memiliki wahana untuk aktivitas di luar ruangan.
”Dalam survei yang diadakan pada Kompas Travel Fair 2018, mayoritas wisatawan memilih mencicipi berbagai makanan yang ada di daerah wisatanya. Oleh sebab itu, paket wisata kuliner ditawarkan pertama kali dalam Kompas Travel Fair 2019,” katanya.
Direktur Bisnis Harian Kompas Lukas Widjaja mengatakan, berwisata merupakan kegiatan aktualisasi dan ekspresi diri. Oleh sebab itu, pembentukan paket wisata tak bisa lagi berlaku secara umum, tetapi mesti secara spesifik dan tersegmentasi.
Di tengah kenaikan harga tiket pesawat domestik, pelaku jasa perjalanan diharapkan memiliki kreativitas dalam membentuk paket wisata. Kenaikan harga tersebut dapat diatasi dengan strategi pelaku usaha jasa perjalanan peserta Kompas Travel Fair 2019 dalam memadukan destinasi dan kegiatan wisata.
”Kompas Travel Fair 2019 diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat agar tetap dapat berwisata di tengah kenaikan harga tiket pesawat. Selain menjembatani pelaku usaha jasa perjalanan dan maskapai, wisatawan bisa mendapatkan keringanan pembayaran yang difasilitasi perbankan,” katanya.
Kompas Travel Fair 2019 diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat agar tetap dapat berwisata di tengah kenaikan harga tiket pesawat. Selain menjembatani pelaku usaha jasa perjalanan dan maskapai, wisatawan bisa mendapatkan keringanan pembayaran yang difasilitasi perbankan.
Pada 2018, ada 23.000 pengunjung yang mendatangi Kompas Travel Fair dengan total transaksi Rp 101 miliar. Kompas Travel Fair mendatang yang diadakan pada 20-22 September 2019 ditargetkan mendapatkan 30.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 110 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, harian Kompas menandatangani nota kesepahaman kerja sama pembayaran bagi pengunjung Kompas Travel Fair 2019 dengan Bank CIMB Niaga dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. CIMB Niaga akan melayani pembayaran pengunjung di Jakarta, sedangkan BNI melayani pengunjung Kompas Travel Fair di Medan, Makassar, dan Surabaya.
Menurut General Manager Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo, kolaborasi dengan Kompas Travel Fair memberikan kesempatan kepada BNI untuk mempererat hubungan dengan pelaku usaha jasa perjalanan di daerah. ”Hal ini turut menjadi kesempatan bagi kami untuk memperdalam bisnis dengan mitra kami,” katanya.
Selain itu, Okki juga mengatakan, BNI ingin menggarap potensi wisatawan dari daerah-daerah di luar Jakarta. Adapun target transaksi BNI pada Kompas Travel Fair 2019 sebesar Rp 20 miliar. Okki optimistis target itu dapat dicapai sebab transaksi di bidang rekreasi dan turunannya menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan kartu kredit BNI. Pada 2018, kontribusi sektor pariwisata terhadap kartu kredit BNI mencapai 40 persen, sedangkan rata-rata pertumbuhan tahunannya sekitar 20 persen.
Melalui Kompas Travel Fair, CIMB Niaga juga ingin berperan menggarap potensi pertumbuhan pariwisata. ”Kami siap memberikan kemudahan dalam cicilan dan uang kembali (cashback) kepada nasabah,” kata Partnership New Initiatives and Customer Value Management Head Bank CIMB Niaga Wijaya Handoyo Jo.