Iklim Investasi Perindustrian Jawa Barat Terus Didorong
Karawang terus membuka diri bagi para investor untuk berinvestasi di sektor perindustrian. Pengembangan sektor itu dinilai semakin meningkatkan perekonomian daerah Jawa Barat dan masyarakat Karawang.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Karawang terus membuka diri bagi para investor untuk berinvestasi di sektor perindustrian. Pengembangan sektor itu dinilai semakin meningkatkan perekonomian daerah Jawa Barat dan masyarakat Karawang.
Hal itu mengemuka dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan wilayah industri Karawang New Industry City atau KNIC di Karawang, Kamis (20/6/2019). Hadir dalam acara tersebut Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Kamil mengatakan, pengembangan KNIC menegaskan posisi Jabar sebagai salah satu pusat industri yang penting bagi Indonesia. Setidaknya 60 persen industri di Indonesia berlokasi di Jabar. Menurut dia, ketersediaan infrastruktur dan akses yang mudah menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi di Jawa Barat.
”Pada tahun lalu, Jabar menempati urutan pertama di Indonesia dalam realisasi investasi, nilainya Rp 160 triliun. Artinya, Jabar masih menjadi destinasi favorit para investor untuk menanamkan modalnya,” ujar Kamil.
Transaksi ekspor dan impor, lanjut Kamil, akan dipermudah dengan hadirnya Pelabuhan Patimban di Subang dan Bandar Udara Kertajati di Majalengka. Adapun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang masih dalam pembangunan, diyakini dapat meningkatkan kemudahan akses.
Lapangan kerja
Investasi pengembangan KNIC bernilai lebih dari 100 juta dollar Amerika Serikat. KNIC membuka sekitar 4.000 lapangan pekerjaan baru dari enam mitra dan tenan regional dan internasional, yakni PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya.
Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, KNIC juga menargetkan kontribusi untuk pajak daerah sebesar 12 juta dollar AS setiap tahunnya. Hal itu merupakan bentuk komitmen dengan pemerintah lokal untuk turut serta dalam mendukung pertumbuhan sosial ekonomi.
Kamil berharap proyek ini dapat semakin menyerap tenaga kerja lokal dari Karawang. Pengembangan industri ini harus terus berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi sekitar.
Sementara itu, Airlangga optimistis, kawasan ini mampu membuka lapangan kerja baru serta menarik investasi sehingga menciptakan dampak multidimensi yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Karawang dan sekitarnya.
”Kami berharap bisa meningkatkan pelayanan kepada perusahaan industri serta mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia industri yang berkompetensi,” katanya.
Tantangan
Terbukanya lapangan pekerjaan baru harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang Suroto mengatakan, kompetisi pekerja yang dibutuhkan perusahaan dari tahun ke tahun terus meningkat.
Berdasarkan pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak calon pekerja lulusan SMK di Karawang yang tidak diterima industri karena dinilai tidak terampil. Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi daerah yang perlu dituntaskan.
Data angka pengangguran di Karawang tahun 2017 sebesar 9,5 persen atau sekitar 106.000 orang. Dari jumlah tersebut, 50 persennya adalah lulusan SMK. Tahun 2018, jumlah pengangguran menurun menjadi 9,05 persen atau 102.000 orang. Angka pengangguran ditargetkan di bawah 8 persen pada 2020.
Saat ini, Disnakertrans tengah mempersiapkan program ”bapak asuh” bersama sejumlah mitra industri untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan siswa SMK. Sasaran program ini adalah siswa SMK yang masih duduk di kelas 11 dan awal kelas 12 SMK. Mereka akan mengikuti kerja praktik di perusahaan tersebut selama tiga bulan.
”Setelah lulus SMK, diharapkan mereka memiliki bekal keterampilan dan koneksi di perusahaan tersebut sehingga mereka berpotensi tinggi untuk diterima di industri tempat mereka magang dulu,” ujarnya.