Jerman-Indonesia Siap Kerja Sama Kereta Api Hidrogen
PT Kereta Api Indonesia menyusun rencana kerja sama dengan Alstom Jerman untuk pengadaan kereta berbahan bakar hidrogen.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
BERLIN, KAMIS -- Aloysius Guntur Setyawan, Vice President New Business Cooperation and Policy PT Kereta Api Indonesia (KAI) bertemu dengan delegasi Alstom yang dipimpin oleh Jörg Nikutta, Managing Director Alstom Jerman – Austria di Berlin, Selasa (18/6/2019).
Hannan Gazali, pejabat Pensosbud KBRI Berlin, Kamis (20/6/2019), mengatakan, pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti kunjungan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, pada Maret 2019 terkait dengan rencana kerja sama penggunaan kereta api berbahan bakar hidrogen.
Alstom adalah perusahaan transportasi berbasis rel. Dalam pertemuan dengan Nikutta, PT KAI telah menyampaikan rancangan nota kesepahaman (MoU) kepada pihak Alstom. Rancangan ini sebagai titik awal untuk menyiapkan kesepakatan implementasi kerja sama antara kedua pihak.
Pada kunjungan Direktur PT KAI, Maret lalu, telah disampaikan ketertarikan Indonesia untuk menggunakan kereta api hidrogen buatan Alstom ini.
“Ini wujud keseriusan kita untuk memulai kerja sama. Kita sudah sampaikan draft MoU-nya, dan Alstom akan sampaikan tanggapan. Target kita, saat kunjungan delegasi Alstom ke Indonesia nanti, MoU sudah bisa ditandatangani”, kata Guntur.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menekankan kerja sama antara PT KAI dan Alstom ini sebagai bagian dari babak baru kerja sama Indonesia-Jerman untuk industri ramah lingkungan.
“Kalau pada tataran pemerintah kita fokus di strategi dan kebijakan, di tingkat swasta kita dorong proyek kerja samanya. Apa yang akan disepakati oleh PT KAI dan Alstom jadi bentuk nyata dari strategi dan kebijakan yang kita upayakan sejauh ini, khususnya untuk teknologi ramah lingkungan. Setelah pertemuan ini tentu kedua pihak akan mendetailkan aspek teknisnya”, ujar Oegroseno.
Dari pertemuan tersebut, pihak Alstom juga menyampaikan keinginannya untuk berkunjung ke Indonesia. Indonesia merupakan negara Asia pertama yang secara serius menunjukkan ketertarikannya pada kereta hidrogen.
“Dalam waktu yang tidak lama kita berencana akan berkunjung ke Indonesia. Selain untuk membahas aspek teknis lebih jauh, kita juga ingin melakukan survey lapangan untuk lokasi proyek kereta hidrogen ini”, tutur Nikutta.
Kereta hidrogen yang akan dikerjasamakan antara PT KAI dan Alstom merupakan teknologi ramah lingkungan. Pengoperasian kereta ini menggunakan elektrifikasi dari proses kombinasi hidrogen dan oksigen.
Dengan teknologi tersebut emisi yang dikeluarkan adalah air. Bahan baku utama yang digunakan adalah hidrogen yang berasal dari biomasa ataupun sumber-sumber energi berkelanjutan seperti energi angin dan matahari.
Kehadiran kereta hidrogen di Indonesia dapat menjadi bagian dari pembangunan sektor transportasi yang berkelanjutan.