Moeldoko Klarifikasi Keterangan Saksi pada Sidang Sengketa Pilpres
Wakil Ketua TKN Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Moeldoko, mengklarifikasi keterangan saksi dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/6/2019). Saksi Hairul Anas menyebutkan, dalam pelatihan oleh TKN di Jakarta pada Februari lalu, Moeldoko menyatakan kecurangan wajar terjadi dalam proses demokrasi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Moeldoko, mengklarifikasi keterangan saksi dalam sidang sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/6/2019). Saksi Hairul Anas menyebutkan, dalam pelatihan oleh TKN di Jakarta pada Februari lalu, Moeldoko menyatakan, kecurangan wajar terjadi dalam proses demokrasi.
Moeldoko mengatakan hadir untuk memberikan pembekalan saksi dalam pelatihan itu. Namun, dia membantah keterangan Hairul tersebut.
”Di pelatihan itu, saya mengingatkan saksi untuk berhati-hati dan mewaspadai kecurangan. Sebab, dalam demokrasi yang mengutamakan kebebasan, apa pun bisa terjadi, termasuk kecurangan,” ujarnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Moeldoko mengatakan tidak pernah mengajarkan atau menginstruksikan kecurangan dalam pemilu. Dia justru berpesan agar saksi mengawasi kecurangan yang dapat dilakukan oleh siapa pun.
”Bahkan, saya tekankan, mata saksi harus melotot. Yang memakai kacamata bila perlu mendekat untuk melihat dengan jelas tanda coblosan pada surat suara,” ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu menuturkan, konteks pernyataannya dalam pelatihan itu perlu dipahami. Jika tidak, maknanya bisa bergeser dari substansi.
”Jangan mengembangkan asumsi. Itu kan (keterangan saksi) asumsi kalau saya mengatakan hal yang wajar kecurangan dalam demokrasi. Itu keluar konteks. Padahal, bukan itu yang saya maksud,” lanjutnya.
Hairul Anas merupakan satu dari belasan saksi yang diajukan pihak pemohon dari pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hairul yang juga mantan calon anggota legislatif dari Partai Bulan Bintang mengaku mengikuti pelatihan Tim Kampanye Nasional yang dihadiri Moeldoko tersebut.