JAKARTA, KOMPAS — Agar berdampak signifikan pada pertumbuhan pariwisata di Kalimantan, kampanye program wisata Kalimantan, ”Heart of Borneo”, membutuhkan rencana aksi konkret. Rencana aksi ini berorientasi pada pengembangan obyek wisata alam potensial di Kalimantan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia Rudiana mengatakan, pemerintah perlu menggarap dan menyoroti wisata alam Kalimantan untuk mengoptimalkan program Heart of Borneo. ”Kalimantan berpotensi unjuk gigi sebagai The Amazon of Asia di kancah internasional sebagai destinasi wisata alam,” katanya saat dihubungi, Rabu (19/6/2019) malam.
Contoh wisata alam yang dapat dioptimalkan ialah kawasan hutan, sungai, dan desa adat. Namun, Rudiana mengharapkan, pengembangan kawasan wisata alam tersebut tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan konservasi.
Kalimantan berpotensi unjuk gigi sebagai The Amazon of Asia di kancah internasional sebagai destinasi wisata alam.
Menurut Rudiana, wisata alam di Kalimantan juga membutuhkan dukungan operasional pengelolaan yang terstruktur. Misalnya, wisata telusur sungai dengan kapal atau perahu dengan standar keamanan internasional.
Kalimantan membutuhkan pula aksesibilitas lewat udara. Oleh sebab itu, kebijakan yang mengatur angkutan udara berdampak pada jumlah wisatawan yang mengunjungi Kalimantan.
”Dalam mengenalkan dan mempromosikan Kalimantan sebagai destinasi wisata, pemerintah pusat diharapkan menyelenggarakan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE), baik tingkat nasional maupun internasional. Selama ini, penyelenggaraan MICE hanya terpusat di Pulau Jawa dan Bali,” katanya.
Wakil Ketua Umum Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Maulana Yusran mengatakan, pertumbuhan industri hotel dan restoran di Kalimantan membutuhkan infrastruktur penunjang dan atraksi pada tiap titik obyek wisata. Hal ini membutuhkan inisiatif dan insentif dari pemerintah daerah.
”Obyek wisata di Kalimantan juga mesti dikemas dengan standar pasar internasional. Kemasan unsur konservasi lingkungan pada wisata hutan dapat menjadi daya tarik bagi turis asing,” katanya.
Potensi perbatasan
Kementerian Pariwisata tengah mengampanyekan Visit the Heart of Borneo untuk meningkatkan popularitas ekowisata Kalimantan di panggung dunia. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, ikon suku Dayak dan hutan tropis harus dicitrakan sebagai keunikan wisata Kalimantan.
Ikon suku Dayak dan hutan tropis harus dicitrakan sebagai keunikan wisata Kalimantan.
Kalimantan merupakan destinasi pariwisata strategis dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara lintas perbatasan. Agar lebih tertib, pemerintah memperkuat pos lintas batas negara sebagai pintu masuk wisatawan.
Menurut Yusran, Kalimantan memang berpotensi sebagai destinasi wisata lintas perbatasan antarnegara. Untuk itu, akses darat perlu diperbaiki juga agar menjadi daya tarik bagi wisatawan asing, minimal dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
”Potensi tersebut perlu ditunjang oleh infrastruktur dan moda transportasi darat. Tujuannya, untuk menekan biaya mobilisasi keluar-masuk Kalimantan bagi turis,” katanya