JAKARTA, KOMPAS — Pemasaran digital baru sebatas dipahami memindahkan konten ke platform media digital. Padahal, sebagai metode, pemahaman pemasaran digital melibatkan pula strategi produksi sampai pengukuran dampak konten terhadap bisnis.
Country Manager Indonesia Mobile Marketing Association (MMA) Shanti Tolani seusai acara Smarties on Silver Screen, Rabu (19/6/2019), di Jakarta, memandang, Indonesia sekarang masih berada dalam fase bertransisi menuju ke pemasaran digital. Beberapa merek bisnis di kota-kota besar, terutama datang dari perusahaan multinasional, sudah aktif menggunakan metode ini dan terus menambah anggaran belanja pemasaran digital.
Alokasi pengeluaran tersebut dipakai untuk platform media digital, memperkuat kerja sama dengan agensi ataupun penerbit, dan pengukuran dampak. Sementara di kota-kota kecil, merek bisnis masih menjadikan media tradisional sebagai sarana pemasaran andalan.
Smarties on Silver Screen diawali dengan kegiatan menonton 36 video kampanye pemasaran digital menggunakan ponsel pintar yang menang di ajang MMA Smarties Award 2018. Pengunjung acara bisa sekaligus belajar pemasaran digital.
Mengutip laporan Nielsen Ad Intel triwulan IV-2019, total belanja iklan di Indonesia mencapai sekitar Rp 40,7 triliun. Nilai ini mencakup belanja ke media televisi, cetak, radio, dan platform digital.
Belanja iklan ke platform digital menyumbang 6 persen terhadap total belanja. Sekitar 43 persen belanja iklan ke platform digital diarahkan untuk produksi konten pemasaran dengan format video.
Shanti berpendapat, kebiasaan konsumen menggunakan ponsel pintar untuk menunjang kegiatan sehari-hari bisa menjadi bahan pemasaran digital produk tertentu. Sebagai contoh, tren konsumen memakai aplikasi dompet elektronik yang ada di ponsel pintar mereka untuk bertransaksi sehari-hari. Contoh lain ialah konsumsi data seluler dipakai lebih banyak untuk menonton video beraliran langsung.
Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastria memandang, setiap kampanye pemasaran menggunakan platform digital bisa dipakai untuk aneka tujuan spesifik. Misalnya, kampanye iklan Google Maps for Two Wheelers yang berisi fitur penunjuk jalan khusus pengendara motor. Kampanye ini ditujukan bagi warga yang bertempat tinggal di Jakarta.
Pemasaran digital bukan sekadar berbicara platform media digital.
Menurut dia, dengan kehadiran sejumlah perangkat lunak pendukung pemasaran di platform media digital, pemilik merek sebenarnya diuntungkan. Mereka bisa menentukan target pemasaran secara lebih terukur, seperti kondisi demografi, jumlah orang yang melihat konten, dan kesan konsumen.
”Pemasaran digital bukan sekadar berbicara platform media digital. Memahami pemasaran digital seharusnya lebih luas dari hal itu,” kata Fibriyani.