Teknologi Bantu Promosikan Destinasi Wisata yang Kurang Dikenal
Kehadiran platform daring yang mengintegrasikan berbagai layanan untuk konsumen membantu mempromosikan acara atau destinasi wisata di Indonesia yang kurang dikenal publik. Para pelaku usaha di bidang wisata hiburan diharapkan ”melek digital” atau paham bagaimana teknologi digital dapat membantu mereka memperluas pangsa pasar.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran platform daring yang mengintegrasikan berbagai layanan untuk konsumen membantu mempromosikan acara atau destinasi wisata di Indonesia yang kurang dikenal publik. Para pelaku usaha di bidang wisata hiburan diharapkan ”melek digital” atau paham bagaimana teknologi digital dapat membantu mereka memperluas pangsa pasar.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menyampaikan, ada 100 calender events 2019 yang merupakan acara terbesar di Indonesia dan gencar dipromosikan oleh pemerintah. Namun, acara menarik di Indonesia tidak hanya itu.
”Kita hanya bisa mempromosikan 100 calender events 2019. Padahal, ada banyak event menarik lain yang dilakukan komunitas dan anak muda, namun belum terpromosikan atau ter-package dengan baik. Kami berharap, platform daring seperti Traveloka dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mempromosikan event itu,” tutur Rizki saat konferensi pers tentang fitur terbaru Traveloka bernama Traveloka Xperience di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Traveloka Xperience menawarkan sekitar 15.000 inventori atau tempat hiburan yang dapat dikunjungi wisatawan di 60 negara. Kegiatan itu dibagi dalam 12 kategori, termasuk event, taman hiburan, bioskop, kecantikan dan spa, olahraga serta restoran. Tiket masuk dapat dipesan melalui platform digital itu.
Traveloka saat ini sudah beroperasi di enam negara Asia Tenggara serta Australia. Jumlah pengguna aktif platform daring itu tercatat sebesar 35 juta orang setiap bulannya. Mayoritas dari Indonesia, dan sebagian dari negara lain, seperti Thailand.
CEO Traveloka Xperience Christian Suwarna mengatakan, destinasi wisata Indonesia yang paling dikunjungi oleh wisatawan mancanegara sayangnya masih Bali. Agar tempat lain bisa lebih dikenal, Traveloka Xperience akan mempromosikan destinasi wisata di luar Bali yang tidak kalah seru. Belum lama ini misalnya, Traveloka Xperience menjalin kemitraan strategis dengan Jawa Timur Park, dalam rangka mengangkat Malang sebagai destinasi wisata.
Destinasi lain yang akan dipromosikan Traveloka adalah daerah yang kapasitas infrastrukturnya sudah cukup memadai, seperti sudah tersedianya bandara dan hotel seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Jakarta.
Sementara itu, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Ke-492 Jakarta pada 22 Juni 2019 mendatang, Traveloka Xperience menawarkan tiket dengan harga diskon mulai dari 49 persen di seluruh tempat rekreasi yang ditawarkan, kecuali konser dan bioskop. Tawaran itu berlaku mulai Kamis malam ini pukul 00.00 hingga 23 Juni 2019.
Para pelaku usaha di bidang wisata dapat bergabung dengan Traveloka secara gratis terekspos ke puluhan juta pengguna aplikasi ini. Traveloka menerima sejumlah komisi dari setiap pemesanan tiket yang diterima.
Untuk menjadi sukses melalui platform digital, para pelaku usaha disyaratkan, menurut Christian, untuk mampu melek digital. Artinya, pelaku usaha perlu memiliki kemauan untuk berinovasi dan mempertahankan kualitas layanan atau produk sesuai dengan keinginan dan perilaku para pembeli.
”Mereka ingin menggunakan teknologi untuk memajukan bisnis mereka sehingga usahanya tidak gitu-gitu saja,” tambah Christian.
Traveloka Xperience juga dilengkapi dengan fitur review sehingga para pengguna dapat memberikan penilaian mengenai kualitas produk atau layanan. Apabila penilaiannya jelek, tim dari Traveloka akan mengontak mereka untuk mencari tahu penyebabnya. ”Apabila mereka memiliki intensi yang kurang baik, biasanya langsung kita tutup,” kata Christian.