Gudang Kembang api di Pasar Pagi Asemka, Jalan Petak Baru, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat ludes terbakar, Jumat (21/6/2019). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gudang Kembang api di Pasar Pagi Asemka, Jalan Petak Baru, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat, ludes terbakar, Jumat (21/6/2019). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi kerugian diperkirakan Rp 1,5 miliar.
Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Rompis Romlih mengatakan, awal kebakaran terjadi sekitar pukul 10.55. Lokasi kebakaran yang berada di pasar membuat 28 mobil pemadam kebakaran serta 140 petugas yang dikerahkan sulit masuk mendekati sumber api.
”Baru sekitar pukul 13.11 kami dapat memadamkan api dan melakukan pendinginan. Petugas butuh waktu sekitar tiga jam untuk memadamkan api agar tidak merembet ke ruko sebelahnya. Sekarang sudah aman. Tidak ada korban jiwa, tetapi diperkirakan kerugian mencapai 1,5 miliar,” kata Romli, di lokasi kejadian.
Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Rompis Romlih meninjau langsung kebakaran di Pasar Pagi Asemka, Jumat (21/6/2019). Ia melanjutkan, kebakaran diduga karena hubungan pendek arus listrik di ruko berlantai 4 bernama Toko Hocky, yang juga menjadi gudang kembang api. Hal tersebut membuat api cepat menyambar seluruh isi toko.
Indra, saudara pemilik ruko, mengatakan, kejadian berawal ketika karyawan mulai beraktivitas dan menghidupkan sakelar lampu. ”Nah, dari situ ada percikan api. Kejadiannya berlangsung cepat. Para karyawan langsung menyelamatkan diri dan membawa berkas-berkas penting. Syukur enggak ada yang luka dan tidak menyambar ruko lainnya,” kata Indra.
Indra sempat khawatir api menyambar ruko lain karena api sangat besar. Namun, api dapat dilokalisasi dengan cepat berkat bantuan warga dan seorang petugas Bimbingan Masyarakat Kelurahan Roa Malaka bernama Aiptu Sriyono.
Sriyono mengatakan, saat melintas Jalan Petak Baru, dia mendengar suara ledakan dan kepulan asap semakin tebal.
”Saya langsung menelepon petugas pemadam kebakaran. Bersama warga, kami meminta pemilik ruko di sebelah mengeluarkan barang. Saya juga bersyukur api tidak merambat ruko-ruko sebelah karena di sini sangat padat rukonya,” ujar Sriyono, yang juga membantu membuka jalan untuk mobil pemadam kebakaran.