Tembak Jatuh Pesawat Nirawak AS, Iran Keluarkan Peringatan Keras
Oleh
MYRNA RATNA
·2 menit baca
TEHERAN, KAMIS -- Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan AS untuk tidak melanggar wilayah udara Iran setelah Pasukan Garda Revolusi Iran menembak jatuh pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk, di wilayah udara Iran di Distrik Kouhmobarak di dekat Selat Hormuz. AS mengakui penembakan itu, tetapi menegaskan pesawatnya berada di wilayah internasional.
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan Iran-AS berada di titik puncak dan menimbulkan kekhawatiran akan mengarah ke perang terbuka skala besar.
Situs internet Garda Revolusi menyebutkan, pesawat nirawak mata-mata AS ditembak jatuh di Kouhmobarak, sebelah selatan Provinsi Hormozgan, sekitar 1.200 kilometer tenggara Teheran. Kantor Berita Iran IRNA juga memberitakan laporan serupa dan menyebut pesawat nirawak itu RQ-4 Global Hawk. Disebutkan juga bahwa pesawat nirawak itu lepas landas dari Pangkalan AS di Teluk, dan alat pelacaknya telah dimatikan.
Washington menyatakan, pesawat nirawak yang ditembak jatuh itu adalah MQ-4C Triton, dan pesawat itu ditembak di wilayah udara internasional. Menurut pabrik pembuat MQ-4C Triton, Northrop Grumman, Triton bisa terbang selama 24 jam pada ketinggian lebih dari 130 kilometer.
Juru bicara Komando Pusat Militer AS Bill Urban menyatakan, tak ada pesawat AS yang melintas di wilayah Iran pada hari Rabu. Sebelumnya militer AS juga mengonfirmasi upaya Iran untuk menembak jatuh pesawat nirawak AS pekan lalu. AS juga membahas jatuhnya pesawat nirawak pada 6 Juni oleh pasukan milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran.
Peringatan pada AS
Kementerian Luar Negeri Iran mengingatkan AS untuk tidak melanggar wilayah udara Iran. "Iran tak akan memaafkan pelanggar ilegal yang menginvasi wilayah udara Iran. Setiap pelanggar akan mempertanggungjawabkan tindakannya," kata Jubir Kemenlu Iran Abbas Mousavi.
Sedangkan Panglima Garda Revolusi Brigjen Hossein Salami menegaskan bahwa penembakan pesawat nirawak itu merupakan "pesan jelas" bagi para musuh Iran.
Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan semakin memuncak pasca keluarnya AS dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi ekonomi pada Iran. Washington juga menuduh Iran menyerang sejumlah kapal-kapal tanker di dekat Selat Hormuz. Sebaliknya Iran menuduh AS sebagai "arsitek" penyerangan itu untuk membangun sentimen anti Iran di dunia internasional.
Awal pekan ini Iran menyatakan akan keluar dari sebagian poin dalam kesepakatan nuklir 2015 dan segera melakukan pengayaan uranium melebihi kapasitas 300 kilogram, kecuali jika negara-negara Eropa melindungi kepentingan ekonomi Iran akibat sanksi ekonomi AS.
Harga minyak dunia kemarin naik 3 persen menjadi di atas 63 dollar AS per barel pasca insiden penembakan pesawat nirawak AS oleh Iran.