Hari masih sore. Terik matahari menyengat saat sejumlah tenaga pemasaran berdandan sebelum memulai keseharian di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau yang kini disebut Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2019, Juni ini.
Oleh
RIZA FATHONI
·2 menit baca
Hari masih sore. Terik matahari menyengat saat sejumlah tenaga pemasaran berdandan sebelum memulai keseharian di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau yang kini disebut Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2019, Juni ini.
Stan yang menjual produk susu di area terbuka mulai membagikan barang dagangan dalam troli kepada tenaga pemasaran berkostum warna-warni.
Sekelompok tenaga pemasaran yang lain di hall indoor menyimak pengarahan supervisor sebelum mengawali hari. Pada hari kerja, PRJ memang baru dimulai sore. Lain halnya saat akhir pekan, PRJ buka lebih awal.
Di bagian wahana permainan, teknisi memeriksa kondisi kelistrikan permainan anak-anak. Operator permainan ombak banyu juga memeriksa kondisi as payung wahana untuk memastikan keamanan setiap putaran digerakkan oleh dua tenaga manusia.
Roby (22), operator itu, telah 10 tahun mengoperasikan ombak banyu, berpindah dari satu lapangan ke lapangan lain di kampung dan masih menikmatinya hingga kini. PRJ sedikit memberi kepastian pemasukan baginya dan tim dibandingkan dengan pengembaraan sirkus mininya di luar.
Naomi (17), pemeran ”cosplay” Spiderman, telah berpose bersama anak-anak pada awal hari. Hobi cosplay memberinya pemasukan hingga Rp 200.000 sehari.
Tak jarang perantau pun mengadu nasib di antara gemerlap PRJ. Jajang (23), penggarap lahan di Lampung, rela berkostum boneka yang jadi ikon produk minuman kesehatan. Panas dan pengap baju yang dikenakannya tidaklah menjadi beban. Baginya, itu tak lebih buruk dibandingkan dengan terik seharian bekerja di ladang.
Ajang PRJ, pameran tahunan terbesar yang diselenggarakan tahunan di Ibu Kota, membuka lapangan pekerjaan bagi sekitar 30.000 tenaga kerja temporer untuk menggerakkan perputaran roda bisnis pameran dengan omzet miliaran rupiah.
Tanpa kehadiran mereka, PRJ tak banyak bermakna. Mulai dari tenaga pemasaran produk barang dan jasa, operator, teknisi, tenaga kebersihan, hingga tenaga penyelenggara pameran memperoleh rezeki dari pameran yang berlangsung selama 40 hari tersebut.