Mantan petenis putra nomor satu dunia, Andy Murray, boleh saja ditolak juara Perancis Terbuka, Ashleigh Barty, saat diminta menjadi pasangannya untuk turun dalam nomor ganda campuran Wimbledon. Kabar penolakan itu, justru, memunculkan banyak lamaran dari petenis putri lain, bahkan, dari mantan petenis nomor satu dunia, Billie Jean King.
“*Cek Kalender* Saya siap @andy_murray” kicau King dalam akun Twitter-nya. King, yang saat ini berusia 75 tahun adalah peraih 12 gelar juara Grand Slam pada era 1960 hingga 1970-an, termasuk enam gelar di Wimledon.
Tak hanya di tunggal putri, King juga mengumpulkan 27 gelar Grand Slam dari ganda putri dan campuran. Prestasi tersebut tak terkalahkan oleh pelamar lainnya yang juga mengungkapkan keinginan berpasangan dengan Murray melalui Twitter.
Namun, tentu saja King hanya bercanda. Dia menanggapi keinginan Murray untuk bermain pada ganda campuran di Wimbledon, 1-16 Juli.
Murray mengungkapkan keinginan tersebut pada pers di sela penampilannya pada turnamen Queen’s Club di London, Inggris, pekan ini. Dia juga mengungkapkan dalam kolom yang dimuat di BBC.
Di Queen’s Club, Murray bermain dalam ganda putra bersama Feliciano Lopez. Penampilan mereka pada babak kedua, melawan Daniel Evans/Ken Skupski (Inggris), pada Jumat (21/6/2019) malam, dihentikan karena lapangan terlalu gelap. Saat laga dihentikan, dan dilanjutkan Sabtu, skor kedua pasangan adalah 6-4, 4-5.
Tampil pada ganda putra juga akan dilakoni Murray pada turnamen di Eastbourne, pekan depan, termasuk di Wimbledon sebagai puncak persaingan di lapangan rumput. Di Eastbourne, petenis dengan tiga gelar Grand Slam tersebut akan berpasangan dengan Marcelo Melo (Brasil), adapun di Wimbledon bersama petenis Perancis, Pierre-Hugues Herbert.
Bertanding di ganda dilakukan Murray sebagai persiapan kembali ke nomor tunggal setelah absen dari turnamen selama lima bulan karena cedera pinggul. Didera cedera sejak pertengahan 2017, hingga harus menjalani operasi, membuat Murray membutuhkan adaptasi untuk bersaing pada tunggal. Dia pun bersiap dengan berlatih dan bertanding pada nomor ganda sambil terus melakukan terapi.
Di arena Wimbledon, yang memberinya gelar juara pada 2016, Murray juga berkeinginan tampil dalam ganda campuran. Saat berlangsung Perancis Terbuka, 26 Mei-9 Juni, dia telah “meminang” Barty. Meraih gelar juara pada tunggal putri, Barty pun berpengalaman bermain pada ganda.
Namun, pinangan Murray ditolak. Ini karena petenis Australia tersebut telah berpartisipasi pada tunggal dan ganda putri. “Barty tak mau bermain dalam tiga nomor. Tentu saja, saya mengerti alasan itu. Saya yakin akan menemukan partner lain,” kata Murray yang percaya diri bisa tampil baik di ganda putra dan campuran.
Kalaulah King tak dapat dipilih, Murray memiliki kandidat lain yang telah melamarnya, seperti petenis Inggris, Naomi Broady, dan Coco Vandeweghe (AS). Vandeweghe adalah pasangan Barty ketika menjuarai ganda putri AS Terbuka 2018.
“Saya akan memesan tempat ini meski sedang cedera, maaf Ash Barty,” canda Vandeweghe.
Petenis Ceko, Barbora Strycova, juga turut menyampaikan keinginannya untuk berpasangan dengan Murray. “Hai @andy_murray. Saya mendengar kabar kamu telah ditolak oleh beberapa petenis untuk ganda campuran di Wimbledon. Saya bersumpah tak akan membuat kesalahan seperti mereka,” kata Strycova dalam Instagram.
Akun Twitter AS Terbuka turut memberi ide dengan mengunggah video ketika Maria Sharapova berpasangan dengan Max Mirnyi pada AS Terbuka 2004. Sharapova pun menanggapinya. “Saya mendengar @andy_murray mencari pasangan untuk ganda campuran. Terima kasih @usopen yang telah mengirinkan resume saya”.
Entah serius atau tidak para petenis itu menyampaikan keinginan mereka, yang pasti Murray adalah petenis yang terkenal di kalangan petenis putri. Ini karena petenis yang saat ini berperingkat ke-215 dunia tersebut mendukung kesetaraan gender di dunia tenis.
Kita tunggu saja, petenis mana yang lamarannya akan diterima Murray. (AFP/REUTERS)