Gelombang Tinggi di Kaltim Sebabkan Kecelakaan Laut
Gelombang tinggi dan angin kencang dalam dua hari terakhir menyebabkan dua kecelakaan di perairan Kalimantan Timur. Masyarakat diimbau berhati-hati beraktifitas di perairan karena gelombang tinggi dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan Juni.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Gelombang tinggi dan angin kencang dalam dua hari terakhir menyebabkan dua kecelakaan di perairan Kalimantan Timur. Masyarakat diimbau berhati-hati beraktifitas di perairan karena gelombang tinggi dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan Juni.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencaraian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto mengatakan, sebuah kapal tenggelam di perairan Berau sekitar pukul 02.30 Wita, Senin (24/6/2019). Kapal itu berlayar dari Lempake menuju Gunung Tabur.
“Ada empat orang di atas kapal tersebut. Seorang nahkoda masih dicari hingga saat ini, yang lain sudah bisa diselamatkan,” kata Octavianto saat dihubungi.
Ada empat orang di atas kapal tersebut. Seorang nahkoda masih dicari hingga saat ini, yang lain sudah bisa diselamatkan
Octavianto mengatakan, kapal terguling karena dihantam gelombang tinggi hingga dua meter. Awak kapal diselamatkan kapal lain yang melintas di dekat mereka sesaat setelah tenggelam.
Tim gabungan saat ini sedang mencari tahu faktor pendukung lain yang menyebabkan kapal itu terguling, seperti tonase muatan. Dokumen kapal masih dicari dan tim gabungan masih fokus mencari nahkoda kapal.
Hanyut
Kecelakaan juga terjadi di Perairan Pulau Gunung, Tanjung Jumlai, Kabupaten Penajam Paser Utara. Seorang wisatawan dikabarkan hanyut terbawa arus saat sedang berwisata pada Minggu (23/6/2019). Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan TNI, Polri, warga, dan Basarnas belum berhasil menemukan korban.
“Korban atas nama Rizal (20). Dia tenggelam karena hanyut terbawa arus. Saat ini masih dicari. Pencarian sempat terhambat karena gelombang tinggi,” kata Octavianto.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhamad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, mengatakan, masyarakat di Kalimantan Timur perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi lebih dari dua meter hingga akhir bulan Juni.
Diyan mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, angina umumnya bertiup dari selatan hingga ke barat dengan kecepatan 5-20 kilometer per jam. “Perlu juga diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir di wilayah Kalimantan Timur bagian barat,” ujar Diyan.