Kelompok Perampok Sudah Ditangkap, Senapan SS1 Ditemukan
Setelah melacak selama 22 bulan menyusul hilangnya sepucuk senjata api tipe SS1 milik Polri akibat dirampas orang tidak dikenal pada Agustus 2017, Kepolisian Resor Kota Denpasar menemukan senapan SS1 itu dalam mobil yang ditelantarkan di sebuah penginapan di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (21/6/2019).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Setelah melacak selama 22 bulan menyusul hilangnya sepucuk senjata api tipe SS1 milik Polri akibat dirampas orang tidak dikenal pada Agustus 2017, Kepolisian Resor Kota Denpasar menemukan senapan SS1 itu dalam mobil yang ditelantarkan di sebuah penginapan di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (21/6/2019).
Polisi memastikan senjata api yang ditemukan dalam mobil itu identik dengan senapan SS1 milik Polri yang hilang. Sebelum ditemukan, senapan SS1 itu diketahui pernah dibawa komplotan perampok ketika merampok sebuah gerai penukaran uang di wilayah Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, sekitar Maret 2019. Polisi sudah menangkap empat tersangka perampok yang semuanya adalah warga negara asing dari Rusia, termasuk seorang tersangka yang ditembak mati.
Berselang tiga bulan setelah mengungkap kasus perampokan gerai penukaran uang, polisi akhirnya menemukan senapan SS1 milik Polri itu. ”Dari hasil pengujian di laboratorium forensik Polri cabang Denpasar, senjata api laras panjang SS1 ini ternyata identik dengan senjata api milik Brimob yang dilaporkan hilang akibat dirampas orang tidak dikenal,” kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Ruddi Setiawan di Polresta Denpasar, Selasa (25/6).
Dari hasil pengujian di laboratorium forensik Polri cabang Denpasar, senjata api laras panjang SS1 ini ternyata identik dengan senjata api milik Brimob yang dilaporkan hilang akibat dirampas orang tidak dikenal.
Senapan tipe SS1 milik Polri itu merupakan senjata dinas yang dibawa seorang anggota Brimob Polda Bali ketika berjaga di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, 8 Agustus 2017. Polisi Brimob itu ditemukan pingsan dan senjatanya lenyap dirampas orang tidak dikenal. Pihak Polda Bali pun menginvestigasi kasus hilangnya senjata api itu dan melacak pelakunya.
Pertengahan Maret 2019, sebuah gerai penukaran uang (money changer) di kawasan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, dirampok. Perampokan itu dapat cepat diungkap. Polisi menangkap sejumlah orang yang diduga komplotan perampok. Satu orang di antaranya ditembak mati. Dari penangkapan tersangka itu, polisi memastikan komplotan perampok itu beranggotakan warga negara Rusia.
”Empat orang yang ditangkap, termasuk satu orang yang ditembak mati. Mereka semuanya warga negara Rusia,” ujar Ruddi, Selasa.
Pada Jumat (21/6) sore, kata Ruddi, mereka mendapatkan laporan dari pemilik penginapan Kampung 168 di Jimbaran, Kuta Selatan, tentang keberadaan sebuah mobil yang ditelantarkan di penginapan itu. Tim gabungan Polresta Denpasar mendatangi penginapan tersebut dan memeriksa mobil jenis Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi L 1304 QZ yang dilaporkan pemilik penginapan.
Empat orang yang ditangkap, termasuk satu orang yang ditembak mati. Mereka semuanya warga negara Rusia.
Polisi menemukan sejumlah tas ransel dan koper di dalam mobil itu. Barang-barang di dalam ransel dan koper antara lain gergaji besi, obeng, peralatan handy talkie (HT), topeng silikon dan wig, serta dua rompi body vest hitam serta sepasang pelat nomor polisi DK 1346 BE. Selain itu, polisi juga mendapati sepucuk senapan tipe SS1. Polisi menduga kendaraan itu ditinggalkan komplotan perampok gerai penukaran uang tersebut.
Kepala Subdirektorat Balistik dan Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar Ajun Komisaris Besar Gusti Putu Dana menyatakan, mereka sudah memeriksa dan menguji senapan SS1 serta magasin yang ditemukan di dalam mobil jenis Toyota Avanza tersebut. Meskipun senapan dan magasinnya sudah dicat dengan warna berbeda, menurut Dana, senapan dan magasin itu sesuai dengan senapan milik Polri yang dilaporkan hilang dirampas.
Ruddi berterima kasih kepada masyarakat karena sudah melaporkan hal mencurigakan kepada polisi sehingga membantu mengungkap kasus hilangnya senjata api milik Polri itu.