Lembaga Pendidikan Ma’arif Akan Himpun Sukarelawan Literasi
Lembaga Pendidikan Ma’arif Jawa Tengah akan menghimpun dan membentuk kelompok sukarelawan literasi yang nantinya menggerakkan literasi di semua sekolah Ma’arif di Jawa Tengah. Gerakan ini diharapkan mendorong tingkat literasi masyarakat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Lembaga Pendidikan Ma’arif Jawa Tengah akan menghimpun dan membentuk kelompok sukarelawan literasi yang nantinya menggerakkan literasi di semua sekolah Ma’arif di Jawa Tengah. Gerakan ini diharapkan mendorong tingkat literasi masyarakat Indonesia yang selama ini terdata masih rendah.
Demikian dituturkan oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Jawa Tengah R Andi Irawan saat ditemui dalam acara pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) Nahdlatul Ulama XI di Alun-alun Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). Berdasarkan data World’s Most Literate Nations yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun 2016, dari 61 negara di dunia, Indonesia memiliki tingkat literasi nomor dua dari bawah.
Dengan mempertimbangkan data tersebut serta mempertimbangkan jumlah madrasah Ma’arif yang cenderung mendominasi jumlah madrasah di Indonesia, Andi mengatakan, pihaknya terdorong menggerakkan kegiatan literasi di sekolah Ma’arif di seluruh Indonesia.
”Kegiatan literasi ini nantinya akan melibatkan semuanya, murid dan guru-guru yang ada di sekolah,” ujarnya.
Di Jawa Tengah terdapat sekitar 3.500 sekolah Ma’arif yang memiliki total jumlah murid mencapai ratusan ribu orang. Andi mengatakan, gerakan literasi ini terbuka bagi siapa pun yang berminat untuk bergabung menjadi sukarelawan. Terkait dengan hal itu, dia saat ini juga tengah menghitung kebutuhan di setiap sekolah.
Saat ini, kata Andi, pihaknya tengah merumuskan aktivitas apa saja yang nantinya akan dilakukan dalam gerakan literasi tersebut. ”Salah satu kegiatan yang nanti akan dilakukan mungkin adalah membuka kelas menulis,” ujarnya.
Namun, sejauh ini, berbagai kegiatan terkait literasi juga sudah mulai dilakukan di sejumlah sekolah Ma’arif. Aktivitas tersebut, antara lain, adalah menerbitkan jurnal ilmiah untuk para guru serta membuka usaha percetakan untuk menerbitkan buku hasil karya murid dan guru.
Lembaga Pendidikan Ma’arif juga intens menggelar beraneka lomba, seperti lomba menulis puisi serta lomba menulis biografi singkat dari sejumlah kiai lokal.
Porsema
Porsema Jawa Tengah yang digelar di Kabupaten Temanggung ini berlangsung pada 24-27 Juni 2019. Ajang ini diikuti oleh 4.500 peserta dari 22 kota/kabupaten se-Jawa Tengah. Para peserta nantinya akan berlaga dalam 22 jenis kompetisi di bidang olahraga dan seni.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Muzamil mengatakan, ini adalah ajang bagi para siswa sekolah Ma’arif untuk berkompetisi secara sehat dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
Dalam hal ini, menurut dia, semua sekolah sudah berupaya mempersiapkan para siswanya.
”Untuk olahraga saja, misalnya, kami pastikan persiapan lomba akan berlangsung optimal karena semua peserta, semua siswa, sudah terbiasa dilatih oleh guru-guru yang bersertifikat,” ujarnya.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, Porsema bisa menjadi ajang untuk mencari dan menciptakan bibit-bibit atlet baru yang nantinya bisa diunggulkan untuk berprestasi di tingkat nasional.
BUMN, BUMD, dan semua korporasi di daerah, terutama Jawa Tengah, diharapkan juga mendukung pertumbuhan atlet baru dengan memberikan jaminan bahwa atlet-atlet tersebut nantinya bisa diterima bekerja di perusahaan mereka masing-masing.
”Dengan adanya jaminan bekerja, banyak orang akan semakin tertarik menjadi atlet,” katanya.