Sejumlah pihak optimistis, perpindahan rute penerbangan domestik untuk pesawat jet dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat di Kabupaten Majalengka bisa menumbuhkan perekonomian di sekitar bandara. Namun, akses transportasi ke bandara menjadi tantangan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS – Sejumlah pihak optimistis, perpindahan rute penerbangan domestik untuk pesawat jet dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat di Kabupaten Majalengka bisa menumbuhkan perekonomian di sekitar bandara. Namun, akses transportasi ke bandara menjadi tantangan.
BIJB Kertajati bakal melayani penerbangan ke 13 kota mulai 1 Juli 2019. Rute tersebut merupakan pindahan dari Bandara Husein. Lima maskapai dipastikan beroperasi, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, AirAsia, Citilink, dan Xpress Air.
Solehudin, Koordinator Bhinneka Shuttle Wilayah III Cirebon, menilai, perpindahan rute penerbangan tersebut dapat menumbuhkan jasa angkutan perjalanan ke Cirebon dan sekitarnya. Jarak antara Kertajati ke Cirebon 64 kilometer atau sekitar 1 jam. Jaraknya tidak jauh berbeda dengan Indramayu, Sumedang, dan Kuningan.
“Artinya, potensi orang ke Cirebon dan sekitarnya lebih besar. Namun, yang menjadi tantangan adalah akses dari Bandung ke Kertajati,” ujar Solehudin, saat dihubungi di Bandung, Selasa (25/6/2019). Jarak Bandung ke Kertajati 155 kilometer atau menelan waktu 2,5 jam sampai 3 jam jika melalui jalan tol dan nontol.
Di sisi lain, calon penumpang dari Bandung dan sekitarnya memiliki pilihan terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta , Tangerang, dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Jaraknya 140 kilometer – 180 kilometer.
Harganya pun tidak jauh beda. Berdasarkan salah satu aplikasi penjualan tiket daring, harga tiket penerbangan Kertajati – Denpasar berkisar Rp 1,3 juta per penumpang. Sementara harga penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Denpasar sekitar Rp 1,1 juta per penumpang.
Terkait hal itu, Solehudin optimistis, calon penumpang memilih terbang melalui Kertajati. “Kalau ke Kertajati, waktu tiba bisa diprediksi karena tidak macet. Sementara ke Jakarta, pasti macet,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan delapan armada untuk mengantar calon penumpang ke Kertajati. Saat ini, Bhinneka fokus menjaring calon penumpang dari Bandung. “Hari ini, pertama kali dibuka, sudah ada empat orang yang pesan. Bahkan, ada yang ingin pesan 10 Juli,” ujarnya.
Pihaknya bakal menambah jumlah armada jika perkembangan okupansi penumpang meningkat. Menurut Solehudin, promo untuk calon penumpang Bandara Kertajati juga tengah disiapkan.
Bhinneka merupakan satu dari 12 moda transportasi yang akan beroperasi dari dan menuju Bandara Kertajati. Moda lainnya adalah Perum Damri hingga kendaraan dalam jaringan.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon Arif Kurniawan, perpindahan rute ke Kertajati menguntungkan masyarakat Cirebon. Sebab, masyarakat tidak perlu lagi ke Jakarta dan menggunakan kereta api jika ingin ke luar daerah.
“Perekonomian Cirebon juga akan menggeliat. Semoga penumpang di Kertajati terus bertambah,” ujarnya. Menurut dia, berbagai sarana pendukung seperti hotel dan restoran tersedia di Cirebon. Terdapat 107 hotel bintang dan nonbintang serta hampir 400 rumah makan dan restoran di Cirebon. Sementara di Majalengka, hanya ada satu hotel bintang tiga dengan jarak sekitar 35 kilometer ke bandara.
Vice President of Corporate Communications AP II Yado Yarismano mengatakan, hingga kini, dari 13 kota, rute penerbangan yang pasti beroperasi adalah menuju 12 kota. Rute itu adalah Denpasar dengan empat penerbangan per hari, Kualanamu dengan dua penerbangan, dan Pekanbaru, Palembang, serta Surabaya dengan masing-masing dua penerbangan.
Tujuh rute lainnya menuju Makassar, Lombok, Padang, Banjarmasin, Pontianak, Batam, dan Balikpapan. “Sementara rute ke Yogyakarta masih menunggu konfirmasi,” ucapnya.
Bandara Kertajati memiliki landasan sepanjang 3.000 meter sehingga bisa melayani pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing 777. Apron bandara juga mampu menampung 20 pesawat, termasuk 4 pesawat berbadan besar. Dengan perpindahan rute, potensi penumpang ke Kertajati tahun ini diprediksi sekitar 1 juta sampai 2 juta orang.