ARGUMENTASI
Di Masjid
Muhammad Waliyudin, Jurusan Hukum Pidana Islam Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang
Mahasiswa kebanyakan memilih tempat tinggal di kos sebagai tempat singgahnya sehabis kuliah. Ada juga yang tinggal di base camp organisasi yang diikuti untuk menunjang kegiatan organisasinya. Namun, saya memilih tinggal sebagai marbot (pengurus) di masjid.
Kenapa saya memilih tinggal sebagai marbot di masjid? Selain untuk mengisi kegiatan di kampus dan organisasi, ada nilai moral tersendiri sebagai penunjang bagi saya dalam bermasyarakat. Ilmu ini yang jarang kita dapat di bangku perkuliahan. Di masjid, kita berhadapan langsung dengan masyarakat. Di situ, kita dapat membuat perubahan positif terhadap lingkungan masyarakat di masjid tempat kita tinggal.
Kos Dekat
Grace Liani, Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Jarak rumah saya dengan kampus sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Karena itu, saya dan ibu memutuskan mencari tempat kos di daerah sekitar kampus. Semula, saya ingin mencari apartemen. Namun, jarak antara apartemen itu dan kampus masih cukup jauh.
Saya sempat survei beberapa rekomendasi kos di sekitar kampus. Pihak kampus juga memberi daftar kos yang ada di sekitar situ. Akhirnya saya dapat kos dengan biaya Rp 660.000 per bulan, sudah termasuk listrik dan air.
Dengan tinggal di kos, saya dapat leluasa mengikuti kegiatan organisasi dan unit mahasiswa tanpa takut pulang larut malam. Karena banyak kegiatan di kampus hingga larut malam, tinggal di kos sangat efektif. Berangkat ke kampus pun tidak telat dan irit ongkos karena cukup jalan kaki.
Kos Ramai
Maderay Butar Butar, Program Studi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Saya lebih memilih tinggal di kos karena biaya sewa sangat murah, terjangkau oleh anak rantau. Jaraknya juga dekat dengan kampus. Apalagi, banyak teman saya tinggal satu kos. Jarang teman saya yang tinggal di apartemen.
Setiap hari kos saya ramai. Kami sering kumpul melepas lelah sehabis pulang kuliah. Memasak bareng teman-teman dan mengobrol sangatlah asyik. Kos saya juga besar dan ada kamar mandi di dalam. Jadi sangat nyaman seperti di rumah sendiri.
Kos saya hanya berjarak 200 meter ke kampus, jadi setiap hari saya berjalan kaki, menghemat uang jajan. Daerah kos itu juga termasuk strategis karena dekat dengan tempat fotokopi, warung makan, warung kopi, dan minimarket.