Laba Bersih PT Bursa Efek Indonesia Turun 14,5 Persen
Laba bersih yang dibukukan PT Bursa Efek Indonesia sepanjang 2018 turun 14,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan naiknya beban perusahaan akibat pengembangan pembaruan sistem perdagangan bursa.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Laba bersih yang dibukukan PT Bursa Efek Indonesia sepanjang 2018 turun 14,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan naiknya beban perusahaan akibat pengembangan pembaruan sistem perdagangan bursa.
Data tersebut terlampir dalam laporan keuangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Tahun lalu, BEI menghimpun laba bersih sebesar Rp 265 miliar, turun Rp 45 miliar dari jumlah laba bersih pada 2017 sebesar Rp 310 miliar. Turunnya laba bersih BEI salah satunya disebabkan oleh naiknya biaya beban perusahaan sebesar 12,33 persen dalam setahun, dari 1,12 triliun pada 2017 menjadi Rp 1,26 triliun pada 2018.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, meski terdapat kenaikan biaya beban perusahaan, BEI tetap berhasil menjalankan efektivitas penggunaan anggaran sehingga perusahaan masih membukukan peningkatan pendapatan usaha. Sepanjang 2018, BEI menghimpun pendapatan usaha sebesar Rp 1,35 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 1,2 triliun.
Adapun dari sisi kinerja pergerakan harga saham, sejak awal Januari hingga penutupan perdagangan Rabu ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,87 persen, ditutup pada level 6.310,49. Posisi ini mengalami penurunan 0,15 persen dari hari sebelumnya di level 6320,45.
”Laporan keuangan tahun buku 2018 ini sudah mendapatkan persetujuan RUPST yang dihadiri 105 pemegang saham atau 99 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara,” ujarnya seusai RUPST.
Sementara itu, total aset BEI sepanjang 2018 tercatat Rp 6,8 triliun atau turun 18 persen dari 2017 yang sebesar Rp 8,3 triliun. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh adanya penurunan piutang penyelesaian transaksi bursa sebesar 44,81 persen.
Menurut Inarno, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi pelaku pasar modal global. Untungnya, BEI tetap mampu mencapai rata-rata transaksi harian hingga 387.000 transaksi per hari. Angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara, mengungguli bursa saham Thailand, yakni 342.000 transaksi per hari.
Selain itu, sepanjang 2018 BEI berhasil memfasilitasi 57 perusahaan dalam melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). ”Jumlah ini merupakan pencapaian tertinggi sejak privatisasi bursa efek 26 tahun silam,” ujarnya.
Selama 2018, BEI tetap mampu mencapai rata-rata transaksi harian hingga 387.000 transaksi per hari. Angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara, mengungguli bursa saham Thailand, yakni 342.000 transaksi per hari.
Inarno melanjutkan, pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat selama kurun 2014 sampai April 2019 naik 24,3 persen. Untuk periode yang sama, pertumbuhan perusahaan tercatat di Thailand mencapai 15,5 persen, Filipina (1,5 persen), dan Malaysia (1 persen). Adapun Singapura justru mengalami penurunan jumlah perusahaan tercatat mencapai 4,5 persen.
Perusahaan ke-17
Pada Rabu ini, perusahaan garmen PT Golden Flower Tbk menjadi perusahaan ke-17 yang tahun ini mencatatkan namanya di papan bursa. Lewat pasar modal, produsen merek-merek global macam Calvin Klein, Michael Kors, hingga Tommy Hilfiger ini mengincar dana bersih hingga Rp 43,2 miliar.
Direktur Golden Flower Balkrishanan Nair Udaikumar mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pemasaran.
Setelah penawaran saham perdana, lanjut Udaikumar, perusahaan akan memperbesar pangsa pasar ekspor dengan meningkatkan jumlah kapasitas pengiriman produk.
”Saat ini kontribusi ekspor masih didominasi Amerika Serikat sebesar 85 persen, sisanya sebanyak 15 persen terbagi ke Eropa, Kanada, Australia, Afrika Selatan, Jepang, dan pasar Asia lainnya,” ujarnya.