logo Kompas.id
UtamaSistem Pengendalian Banjir...
Iklan

Sistem Pengendalian Banjir Samarinda Terkendala Alih Fungsi Lahan

Direncanakan sejak 2005, pembangunan lima embung sistem pengendalian banjir di Samarinda, Kalimantan Timur, terkendala keberadaan permukiman penduduk, tambang batubara, dan perkebunan sawit. Banjir besar masih mengancam karena bendungan yang bisa dibangun tahun ini jauh dari target.

Oleh
SUCIPTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lLh1ZLAVgiw_0Ih047zxRN2_AW8=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FIMG-20190625-WA0014_1561545329.jpg
BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III

Pembangunan embung serbaguna Sempaja di Samarinda, Kalimantan Timur, mulai dilaksanakan sejak Selasa (25/6/2019). Luas embung ini 0,7 hektar dengan daya tampung air 27.000 meter kubik.

BALIKPAPAN, KOMPAS — Direncanakan sejak 2005, pembangunan lima embung sistem pengendalian banjir di Samarinda, Kalimantan Timur, terkendala keberadaan permukiman penduduk, tambang batubara, dan perkebunan sawit. Banjir besar masih mengancam karena bendungan yang bisa dibangun tahun ini jauh dari target.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III mencatat, permukiman penduduk tersebar di lokasi yang sudah direncanakan sebagai embung dan kolam retensi, seperti Embung Sempaja, Kolam Retensi Damanhuri, dan Embung Bengkuring. Sementara itu, lahan yang direncanakan sebagai Embung Muang sudah menjadi tambang batubara dan lokasi untuk Embung Pampang Kanan sudah digunakan untuk perkebunan sawit.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000