Keputusan pemerintah memberikan pengelolaan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, kepada swasta disambut baik kalangan swasta. Mereka siap mengucurkan dana untuk mengelola pelabuhan yang mulai dioperasikan pada semester I-2020 ini.
Oleh
Maria Clara Wresti/Erika Kurnia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keputusan pemerintah memberikan pengelolaan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, kepada swasta disambut baik kalangan swasta. Mereka siap mengucurkan dana untuk mengelola pelabuhan yang mulai dioperasikan pada semester I-2020 ini.
PT Samudera Indonesia Tbk tertarik menjadi operator terminal peti kemas Pelabuhan Patimban, sedangkan PT Surya Semesta Internusa Tbk tertarik membangun jalan tol yang menjadi akses utama pelabuhan itu.
Sementara PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), siap berkompetisi untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi pelabuhan.
”Keputusan pemerintah untuk membuka pelabuhan itu menjadi kesempatan bagus bagi swasta. Kami sudah menyampaikan minat kami ke Kementerian Perhubungan untuk menjadi operator terminal peti kemas. Kami juga sudah menyiapkan dana 35 juta dollar AS untuk investasi peralatan,” kata Managing Director Samudera Indonesia Bani M Mulia dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Secara terpisah, Direktur Utama PT IKT Chiefy Adi Kusmargono menyatakan, IKT berminat mengelola terminal kendaraan di Pelabuhan Patimban. Langkah ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan terbesar di ASEAN.
Lebih lanjut Bani menyebutkan, investasi ini sesuai dengan kebutuhan untuk mengoperasikan terminal peti kemas berkapasitas 220.000 TEUs per tahun.
”Kami sudah mengelola terminal dengan kapasitas yang lebih kurang sama dengan Patimban dan kami pikir investasi ini mencukupi,” ujar Bani.
Selain menyatakan minat kepada Kementerian Perhubungan, Samudera Indonesia juga sudah menjajaki kerja sama dengan pihak swasta lain, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pengelolaan Patimban akan ditangani swasta murni, tidak akan diberikan kepada perusahaan BUMN. Pengelolaan pelabuhan oleh swasta diharapkan memacu BUMN pengelola pelabuhan lain untuk bersaing dan bekerja lebih efisien (Kompas, 26/6/2019).
Pengelolaan Patimban akan ditenderkan dan pesertanya mesti berpengalaman. Perusahaan yang mengajukan proposal pengelolaan dengan pendapatan terbaik akan dipilih.
Akses jalan
Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, perusahaannya sudah bermitra dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) dan untuk membangun jalan tol akses Patimbang. ”Kami sudah membuat konsorsium, tetapi belum melakukan aksi lebih jauh karena tender belum dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Erlin.
Dalam konsorsium itu, Jasa Marga memiliki saham 55 persen, SSIA memiliki saham 25 persen, sedangkan sisanya BUMD. Menurut dia, ada kemungkinan tender untuk jalan tol ini baru dilakukan setelah tender untuk operator pelabuhan sudah diselenggarakan. Sambil menunggu proses tender, Surya Semesta Internusa mengembangkan kawasan industri di Karawang dan Subang, terutama untuk otomotif.