Debit air di Waduk Sempor Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terus menyusut dan kritis karena tidak ada lagi hujan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·1 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Debit air di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terus menyusut dan kritis karena tidak ada lagi hujan. Sebanyak 6.478 hektar sawah terancam kekeringan. Elevasi normal waduk ini 72 meter, tetapi kini tinggal 49,62 meter.
”Sekarang sudah kritis. Volumenya kurang dari 4 juta meter kubik, atau sekitar 3,9 juta meter kubik. Untuk normalnya sekitar 39 juta meter kubik. Sekarang tinggal 10 persen saja,” kata Kepala Bagian Unit Pengelola Bendungan Waduk Sempor Darmji, Jumat (28/6/2019).
Sekarang sudah kritis. Volumenya kurang dari 4 juta meter kubik, atau sekitar 3,9 juta meter kubik. Untuk normalnya sekitar 39 juta meter kubik. Sekarang tinggal 10 persen saja.
Darmaji menyampaikan, Waduk Sempor mengairi 6.478 hektar sawah di sekitar Gombong, Karanganyar, dan Sruweng. Dari jumlah itu, sekitar 30 persen di antaranya terancam gagal panen karena usia tanam di bawah 1 bulan. ”Saat ini aliran air 3,3 meter kubik per detik, perkiraan ini hanya untuk 1 minggu ke depan. Karena nanti di elevasi 47 meter akan dipakai untuk keperluan PDAM,” ucapnya.
Menurut Darmaji, surutnya air di Waduk Sempor antara lain karena curah hujan yang berhenti sejak Maret. ”Biasanya hujan berhenti pada bulan Mei sampai Juni, tetapi Maret sudah berhenti. Pada 6 Mei ada hujan, tetapi intensitasnya kecil. Pasokan dari Sungai Sampang dan Cincingguling di hulu pun berhenti,” ujarnya.
Baca Juga: Pasokan Air Bekurang, Kekeringan Mengancam