PORTO ALEGRE, JUMAT — Brasil melaju ke babak semifinal Copa America setelah menang atas Paraguay di Arena do Gremio, Porto Alegre, Brasil, Jumat (28/6/2019), melalui adu penalti dengan skor 4-3. Mereka mampu melewati bayang-bayang kegagalan dalam adu penalti melawan tim yang sama.
Meskipun unggul dalam penguasaan bola sampai 70 persen dan unggul jumlah pemain setelah bek Paraguay, Fabian Balbuena, mendapat kartu merah, Brasil gagal mencetak gol sehingga skor berakhir imbang 0-0. Balbuena mendapatkan kartu merah karena sebagai orang terakhir, ia melanggar Roberto Firmino yang mempunyai kesempatan besar untuk mencetak gol pada menit ke-58.
Ketika mengetahui pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti, para pemain Brasil pun mulai khawatir. Pasalnya, Brasil pernah mengalami kegagalan pada adu penalti melawan tim yang sama pada masa lalu.
Pada Copa America 2011 dan 2015, Brasil selalu dikalahkan Paraguay melalui adu penalti. Pada 2011, Brasil kalah dengan skor 0-2 pada adu penalti setelah pada waktu normal skor berakhir imbang 0-0.
Gabriel Jesus yang ditunjuk sebagai penendang terakhir masih diliputi rasa takut karena pada pertandingan sebelumnya saat melibas Peru dengan skor 5-0, ia gagal mencetak gol lewat titik putih. ”Dalam pertandingan terakhir, saya tidak melihat kiper dan langsung menendangnya dengan keras. Kiper melakukan penyelamatan yang bagus,” ujarnya.
Dari kegagalan tersebut, ia pun berlatih menendang penalti dan melakukan sejumlah percobaan pada hari Kamis. Dari pengalamannya tersebut, ia pun lebih tenang dalam mengeksekusi tendangan penalti saat melawan Paraguay.
Jesus melihat dengan tenang ke arah penjaga gawang. Ia melihat kiper Paraguay, Gatito Fernandez, bergerak ke arah kiri, maka Jesus menendang ke sisi lain.
Penalti berjalan mendebarkan setelah tendangan Gustavo Gomez mampu diantisipasi Alisson Becker. Namun, Paraguay memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan saat tendangan Firmino keluar di sisi kanan gawang. Sayangnya, peluang tersebut disia-siakan karena penendang terakhir Paraguay, Derlis Gonzalez, melakukan hal yang sama dengan Firmino.
Gelandang Brasil yang bermain untuk Barcelona, Arthur Melo, mengaku lega dapat melewati hadangan Paraguay. Timnya telah berjuang keras dan mampu menciptakan banyak peluang, tetapi bola membentur tiang dan dapat diantisipasi Gatito Fernandez yang banyak membuat penyelamatan ajaib.
Dari statistik yang tercatat, Brasil mampu melakukan 26 tendangan dan 8 di antaranya tepat sasaran. ”Kami tahu seperti apa sepak bola itu. Hal-hal kecil dapat membuat kita gagal menang. Namun, kita merasakan energi yang bagus dan kita berhasil melewati adu penalti,” ujar Arthur.
Alisson yang bermain cemerlang pada pertandingan ini memuji rekan-rekannya yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai penendang penalti. ”Rekan satu tim saya melakukan bagian mereka. Mereka mengambil tanggung jawab dan berhasil,” ujar kiper Liverpool tersebut.
Dengan kemenangan ini, Brasil melaju ke semifinal untuk pertama kali sejak 2007. Di semifinal, Brasil akan menghadapi pemenang dari pertandingan antara Argentina melawan Venezuela yang baru digelar besok di Rio de Janeiro.
Meskipun gagal menyingkirkan tuan rumah, pelatih Paraguay asal Argentina, Eduardo Berizzo, tetap memuji perjuangan anak asuhnya. ”Kami harus bangga dengan karakter yang ditunjukkan oleh tim ini. Kami bisa saja diganjar dengan kemenangan yang luar biasa dan heroik dalam drama adu penalti,” ujar Berizzo.
Paraguay dapat lolos ke perempat final pada tahun ini hanya dengan dua poin. Mereka keluar sebagai salah satu dari dua tim yang menduduki posisi ketiga terbaik dari tiga grup. Pada Copa America 2011, Paraguay mampu keluar sebagai runner-up dan pada 2015 mencapai semifinal. (REUTERS/AP)