Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam pidato pascaputusan Mahkamah Konstitusi mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu kembali. Keduanya pun berjanji, kelak akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden bagi seluruh anak bangsa Indonesia tanpa memerhatikan pilihan politik saat pemilu.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 menyudahi semua proses dalam Pemilu Presiden 2019. Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin berharap, semua pihak menghormati dan melaksanakan putusan MK.
Proses persidangan di MK telah diselenggarakan secara adil dan transparan serta disaksikan seluruh rakyat Indonesia secara langsung, baik melalui televisi atau media elektronik lain. Karena putusan MK bersifat final, kata Jokowi, semua semestinya menghormati dan melaksanakannya.
Putusan MK itu sekaligus menandai keberhasilan Bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil. Proses pemilu Presiden dan pemilu legislatif yang berlangsung sekitar sepuluh bulan diharapkan menjadi pembelajaran dan pendewasaan.
“Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak, suara rakyat sudah didengar, rakyat sudah memutuskan, dan telah diteguhkan oleh jalur konstitusi dalam jalan bangsa yang beradab dan berbudaya. Kita telah melampaui tahapan pendaftaran, tahapan kampanye, kemudian pencoblosan, penghitungan suara, penetapan hasil rekapitulasi oleh KPU, pengawasan oleh Bawaslu serta penyelesaian sengketa Pilpres,” tutur Jokowi.
Jokowi menyampaikan seluruh hal tersebut, didampingi Ma’ruf Amin, di Base Ops Lapangan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam atau seusai pembacaan putusan MK. Sebelumnya, Jokowi menjemput KH Ma’ruf Amin di kediaman Ma’ruf di Jalan Situbondo, Jakarta.
Saat memberikan keterangan pers, Jokowi berkemeja putih, celana hitam, dan sepatu kets. Adapun KH Ma’ruf mengenakan baju koko putih, bersarung tenun warna kuning dan coklat serta berkopiah.
Bersatu kembali
Setelah tuntas sidang sengketa pilpres di MK, Jokowi pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali dan bersama-sama membangun Indonesia.
“Tidak ada lagi 01 dan 02, yang ada hanyalah persatuan Indonesia,” katanya. Seperti diketahui, 01 merujuk pada nomor urut Jokowi-Amin di Pilpres 2019. Adapun 02 merujuk pada kompetitornya, Calon Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Walau pilihan politik berbeda, semua diharap saling menghargai dan menghormati. Selain itu, Jokowi menegaskan, dirinya bersama Ma’ruf Amin akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden bagi seluruh anak bangsa Indonesia tanpa memerhatikan pilihan politik dalam pemilu.
“Saya yakin semangat kita sama yaitu Indonesia yang bersatu untuk membangun Indonesia yang maju, yang mampu bersanding dengan negara-negara besar lainnya, membangun Indonesia yang menang menghadapi kompetisi global yang ketat, dan membangun situasi yang unggul yang membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Jokowi.
Prabowo-Sandi sahabat
Jokowi juga meyakini Prabowo-Sandi memiliki kebesaran hati dan jiwa kenegarawanan bahkan keduanya disebut sebagai sahabat baiknya.
“Beliau berdua memiliki visi yang sama dalam membangun Indonesia ke depan. Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih maju adil sejahtera,” tambahnya.
Jokowi tak lupa berterima kasih kepada penyelenggara pemilu atas terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil. Dia juga mengapresiasi penegak hukum termasuk lembaga peradilan yang telah mengawal pemilu.
Terima kasih juga disampaikannya kepada TNI dan Polri yang telah mengamankan jalannya Pemilu. Selain itu, Jokowi juga berterima kasih pada seluruh rakyat, partai pendukung Jokowi-Amin, dan para sukarelawan. Dia mengakhiri pidatonya dengan menegaskan janji untuk menjadi Presiden dan Wapres bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.