Dukungan Bertambah, Bambang Soesatyo Pesaing Kuat Airlangga
Bursa calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 mengerucut pada dua nama, yaitu petahana Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Sejauh ini, baru dua politisi itu yang mendapatkan dukungan dari pengurus daerah.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bursa calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 mengerucut pada dua nama, yaitu petahana Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Sejauh ini, baru dua politisi itu yang mendapatkan dukungan dari pengurus daerah.
Bambang Soesatyo, Sabtu (29/6/2019), menerima dukungan dari dewan pimpinan daerah (DPD) enam kota di DKI Jakarta dan seluruh pengurus daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, di Kalimantan Selatan. Sebelumnya, ia juga menerima dukungan dari DPD Partai Golkar Kepulauan Riau, DPD kabupaten/kota di Jawa Barat, DPD kabupaten/kota di Maluku, DPD kabupaten/kota di Maluku Utara, serta DPD kabupaten/kota di Papua Barat.
”Kedatangan arus bawah Partai Golkar bukan hanya menyampaikan dukungan, melainkan juga memberikan semangat perubahan agar partai bisa lebih maju lagi,” kata Bambang, yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Ia berpendapat, perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2019 menempatkan Golkar pada posisi ke-3 secara nasional dengan raihan 12,31 persen. Posisi tersebut turun dari Pemilu 2014, yaitu peringkat ke-2 dengan 14,75 persen.
Bambang menambahkan, para pengurus daerah menyampaikan lima aspirasi, antara lain berkomitmen untuk tetap mendukung Presiden Joko Widodo. Kedua, tidak akan ada keputusan tanpa melalui mekanisme anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) dan peraturan partai, serta mengelola keuangan partai secara transparan dan akuntabel.
Ketiga, kata Bambang, para pengurus daerah juga ingin tidak ada pejabat pelaksana tugas, yang ditunjuk oleh atasan, di semua tingkatan. Pemilihan pengurus semestinya mengutamakan musyawarah mufakat.
Mendorong anak muda
Selanjutnya, anak muda juga didorong untuk terlibat dalam kepengurusan partai, setidaknya dengan komposisi 60-70 persen. Syaratnya, mereka harus berprestasi, berdedikasi, loyal, dan tidak memiliki rekam jejak yang buruk.
Aspirasi terakhir, pengurus daerah meminta jabatan ketua umum hanya satu periode. Menurut Bambang, hal itu merupakan gagasan yang baik karena memudahkan regenerasi partai.
”Kehadiran kaum muda dalam kepengurusan Partai Golkar akan membuat partai ini kembali menjadi hidup, bergairah, dan dinamis,” ujar Bambang.
Berkat dukungan yang diterima ini, nama Bambang menguat dalam bursa pemilihan ketua umum Golkar. Ia menjadi pesaing utama dari petahana, yaitu Airlangga Hartarto, yang juga Menteri Perindustrian pada Kabinet Kerja.
Ingin berlanjut
Sejauh ini, Airlangga juga telah menerima banyak dukungan pengurus daerah. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Christina Aryani mengatakan, dukungan itu antara lain berasal dari Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Bali, dan Sumatera Utara.
”Yang puas dengan kinerja Pak Airlangga banyak dan (mereka) ingin kepemimpinan beliau berlanjut,” ujar Christina.
Airlangga menjadi Ketua Umum Golkar setelah Setya Novanto terjerat kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) pada 2017. Kondisi ini membuat Airlangga harus bekerja keras memperbaiki citra partai yang tercoreng.
Menurut Chistina, dinamika deklarasi dukungan yang diberikan pengurus daerah adalah hal yang biasa. Ia pun memastikan, musyawarah nasional akan dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu Desember 2019.