Kementerian Perhubungan Revitalisasi Terminal Rajabasa
Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran Rp 40 miliar untuk merevitalisasi Terminal Tipe A Rajabasa, Bandar Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran Rp 40 miliar untuk merevitalisasi Terminal Tipe A Rajabasa, Bandar Lampung. Proyek itu ditargetkan selesai pada November 2020. Revitalisasi terminal diharapkan dapat lebih menarik minat masyarakat untuk menggunakan bus.
Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela kegiatan peninjauan Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, Minggu (30/6/2019). Budi didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Dirjen Perkeretaapian Zulfikri. Selain itu, hadir pula Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Menurut Budi Karya, Lampung merupakan provinsi strategis karena menghubungkan Jawa dan Sumatera. Sebagai daerah yang dekat dengan Jakarta, Lampung akan berkembang pesat. Untuk itu, pemerintah perlu merancang sarana transportasi darat yang akan digunakan secara massal.
“Selain renovasi, operator bus juga akan dikumpulkan. Jadi tidak ada lagi bus yang jelek, yang harus ada adalah bus bagus yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat,” kata Budi Karya.
Terminal Rajabasa merupakan satu dari 40 terminal tipe A di Indonesia yang akan direvitalisasi pada tahun 2020. Pemerintah pusat menyiapkan total anggaran Rp 1,2 triliun untuk program tersebut.
Selain renovasi, operator bus juga akan dikumpulkan. Jadi tidak ada lagi bus yang jelek, yang harus ada adalah bus bagus yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat
Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan desain bangunan terminal. Selain perbaikan fisik bangunan, sistem pelayanan juga akan diperbaiki dari konvensional menjadi sistem daring. Sebagian area Terminal Rajabasa juga akan dimanfaatkan sebagai ruang pelayanan terpadu bagi masyarakat dan area komersial. Dengan begitu, masyarakat diharapkan lebih tertarik menggunakan bus.
Kereta api
Selain revitalisasi Terminal Rajabasa, Budi Karya juga menggelar rapat untuk membahas pembangunan kereta bandara di Lampung. Tak hanya itu, pemerintah juga akan membangun jalur kereta api untuk angkutan barang dan angkutan jarak jauh di Lampung.
Menurut Budi Karya, pembangunan kereta bandara rute Bandara Radin Inten II-Tanjung Karang ditargetkan rampung pada 2020. Dengan adanya kereta, waktu tempuh dari Bandara Radin Inten II menuju Bandar Lampung, atau sebaliknya bisa lebih cepat dari semula 45 menit menjadi 20 menit.
Sementara itu, pembangunan jalur rel kereta api untuk angkutan barang dan angkutan jarak jauh ditargetkan rampung pada 2022. Pembangunan rel lingkar luar dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Bandar Lampung. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 2-3 triliun.
Selama ini, perjalanan kereta api pengangkut batubara yang melintasi Kota Bandar Lampung kerap menimbulkan kemacetan lalu lintas. Sedikitnya, ada 34 kali perjalanan kereta api pengangkut batubara setiap hari.
Terkait hal tersebut, Arinal menyampaikan apresiasi pada pemerintah pusat karena membantu pembangunan infrastruktur terminal dan jalur kereta api di Lampung. Arinal menyatakan, pemprov Lampung siap berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur tersebut.