LONDON, SENIN - Juara bertahan tunggal putra, Novak Djokovic, melangkah ke babak kedua turnamen tenis Grand Slam Wimbledon. Mendapat tambahan sosok baru dalam tim pelatihnya selama Wimbledon, Djokovic menargetkan gelar kelima dari turnamen tenis tertua di dunia itu.
Petenis nomor satu dunia itu menjadi salah satu favorit juara Wimbledon 2019, selain Roger Federer. Dia mendapat perlawanan ketat petenis Jerman, Philipp Kohlschreiber, pada babak pertama yang berlangsung di Lapangan Utama All England Club, London, Inggris, Senin (1/7/2019).
Namun, penampilan solid dalam mengatur tempo permainan membuat Djokovic mampu mengatasi tekanan tersebut. Di lapangan yang menandakan kelahirannya kembali pada 2018 itu, Djokovic menang, 6-3, 7-5, 6-3.
Gelar juara Wimbledon 2018 menjadi momen bangkitnya kembali petenis Kroasia tersebut setelah penampilannya menurun sejak 2017 karena cedera siku. Pada tahun tersebut, tak sekali pun Djokovic bisa melewati perempat final Grand Slam.
Setelah tersingkir pada perempat final Perancis Terbuka 2018, Djokovic bahkan ragu untuk tampil di Wimbledon. Namun, lolos ke final pada turnamen pemanasan di London membuatnya termotivasi kembali. Dia bahkan menambah koleksi gelar Grand Slam-nya menjadi 15 dengan menjuarai AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019.
“Ya Lapangan Utama ini, adalah tempat paling spesial dalam hati dan karier saya. Saya merasa diberkati karena meraih sukses di sini, termasuk tahun lalu. Kenangan itu kembali,” ujar Djokovic dalam wawancara seusai pertandingan.
Tak seperti tiga Grand Slam lain yang melakukan wawancara di lapangan, Wimbledon yang sarat tradisi memiliki kebiasaan lain. Oleh karena petenis yang berhadapan harus masuk dan keluar arena bersamaan, wawancara dilakukan di bagian dalam gedung stadion.
Meski senang dengan kemenangan tiga set—tunggal putra Grand Slam memberlakukan format best of five sets—Djokovic mengakui kemenangan itu tak didapat dengan mudah. Penampilannya diawali dengan kesalahan ganda pada servis.
“Babak pertama selalu tak mudah, apalagi melawan Kohlschreiber, petenis berpengalaman. Laga tadi adalah tes yang bagus untuk saya,” tutur Djokovic yang tak menjalani turnamen pemanasan menuju Wimbledon tahun ini.
Goran Ivanisevic
Kemenangan atas Kohlschreiber disambut penggemar dan tim pelatih yang berada di salah satu tribun. Berada di samping pelatihnya, Marian Vajda, adalah mantan petenis Kroasia, Goran Ivanisevic. Juara Wimbledon 2001 ini membantu Djokovic selama Wimbledon.
“Saat kecil, petenis yang saya tonton di TV adalah Pete Sampras dan Goran. Saat Goran menjuarai Wimbledon 2001, ketika itu saya berusia 14 tahun, saya berkenalan dengannya. Saya tak tahu apakah dia ingat atau tidak. Yang pasti, saya senang ada petenis juara yang juga teman di tim saya,” tutur Djokovic yang akan berhadapan dengan petenis AS, Denis Kudla, pada babak kedua.
Tiket babak kedua juga didapat unggulan keempat, Kevin Anderson, yang dikalahkan Djokovic pada final 2018. Petenis Afrika Selatan itu mengalahkan Pierre-Hugues Herbert (Perancis), 6-3, 6-4, 6-2.
Adapun Herbert adalah petenis yang akan berpasangan dengan Andy Murray pada ganda putra. Juara Wimbledon 2013 dan 2016 itu absen pada 2018 karena cedera pinggul. Meski memiliki target bermain kembali pada nomor tunggal, Murray memulai penampilannya pada musim ini dengan bermain di nomor ganda.
Kemenangan tiga set pada tunggal putra juga didapat Stan Wawrinka, Roberto Bautista Agut, Leonardo Mayer, dan Steve Darcis.
Adapun di tunggal putri, tempat pada babak kedua didapat unggulan ketiga, Karolina Pliskova, Simona Halep (7), Elina Svitolina (8), dan Madison Keys (17). (REUTERS)