Pengiriman Tenaga Kesehatan ke Bomela Terkendala Cuaca Buruk
Pengiriman tenaga kesehatan untuk bertugas di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, Papua, belum terlaksana hingga kini. Kondisi tersebut disebabkan tidak beroperasinya layanan transportasi udara ke Bomela karena gangguan cuaca.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Pengiriman tenaga kesehatan untuk bertugas di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, Papua, belum terlaksana hingga kini. Kondisi tersebut disebabkan tidak beroperasinya layanan transportasi udara ke Bomela karena gangguan cuaca.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo Suhayatno, saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin (1/7/2019), mengatakan, pihaknya belum dapat mengirimkan tenaga kesehatan yang berjumlah empat orang ke Bomela karena pihak maskapai penerbangan belum berani beroperasi di tengah cuaca buruk saat ini.
Akses dari Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, ke Distrik Bomela hanya dapat ditempuh dengan pesawat berbadan kecil. Waktu tempuh pesawat dari Dekai ke Bomela sekitar 20 menit. Sebanyak enam kampung berada di Bomela.
"Pihak maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) mengatakan kondisi di wilayah selatan Yahukimo mengalami gangguan cuaca. Distrik Bomela termasuk di area tersebut," tutur Suhayatno.
Ia menuturkan, untuk sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo telah membekali para warga yang menjadi kader kesehatan di Bomela dengan alat kesehatan dan obat-obatan. Total terdapat 10 kader kesehatan yang berada di Bomela. Jumlah obat-obatan yang dikirim ke sana sebanyak 33 koli.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 warga di Distrik Bomela meninggal karena terserang infeksi saluran pernapasan, deman, dan diare sepanjang 5 Mei hingga pertengahan Juni 2019. Kondisi ini disebabkan tidak adanya pelayanan kesehatan di puskesmas selama enam bulan terakhir dan minimnya kesadaran pola hidup bersih dan sehat masyarakat setempat.
"Kami akan memberikan sanksi secara internal bagi oknum tenaga kesehatan yang tidak bertugas di Bomela," tutur Suhayatno.
Ia pun mengharapkan bantuan dari Kementerian Kesehatan untuk menyediakan tenaga dokter untuk bertugas di Yahukimo. Saat ini hanya terdapat 14 tenaga dokter umum dan dokter spesialis di 14 puskesmas. Sementara, jumlah puskesmas di Yahukimo sebanyak 31 unit.
"Kami kesulitan anggaran untuk menyediakan tenaga dokter untuk bertugas di seluruh puskesmas. Selama ini lebih dominan hanya tenaga bidan dan perawat," katanya.
Panuel Malin, warga Bomela, berharap adanya pelayanan kesehatan yang rutin di kampung halamannya setelah terungkapnya kasus 13 warga yang meninggal akibat tidak tertangani oleh tenaga kesehatan.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Alberth Rodja menyatakan, pihaknya siap membantu Pemkab Yahukimo jika terdapat potensi pidana yang menyebabkan minimnya pelayanan kesehatan di Bomela.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dana bantuan operasional kesehatan di Papua, khususnya di daerah pegunungan, mencapai Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar per kabupaten per tahun.