logo Kompas.id
UtamaSetelah Penetapan Presiden,...
Iklan

Setelah Penetapan Presiden, Peredaran Hoaks Diharapkan Berkurang

Berdasarkan data Kemkominfo, sekitar 40 juta dari 170 juta pengguna internet di Indonesia telah terpapar hoaks.

Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nJQ0qdpGlU8j3ZViUdJPvswWQQ8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190611_ENGLISH-TAJUK_C_web_1560258351.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kaus sebagai sarana kampanye antihoaks atau berita bohong dikenakan jajaran pejabat Polda Metro Jaya saat mendeklarasikan gerakan antihoaks di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/3/2019). Deklarasi ini sebagai upaya dan komitmen kepolisian agar masyarakat terbebas dari berita bohong yang dinilai bisa memecah persatuan bangsa.

DEPOK, KOMPAS — Pemerintah berharap agar peredaran hoaks di media sosial bisa berkurang setelah penetapan presiden terpilih. Dengan berkurangnya hoaks, upaya untuk menjalin kembali persatuan bangsa bisa berjalan tanpa hambatan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, puncak peredaran hoaks di media sosial terjadi selama rangkaian Pemilu 2019. Pada saat kerusuhan 21-22 Mei, pemerintah bahkan sampai harus membatasi akses media sosial untuk mencegah peredaran hoaks yang semakin masif.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000